WahanaNews-Kalsel | Sebanyak 1.981 pelanggan PLN di Pulau Sebuku, Kabupaten Kotabaru, Kalimantan Selatan, menggunakan listrik hanya 12 jam sehari.
Manager PT PLN (Persero) Unit Pelaksana Proyek Kalbagtim 4 Arie Nugroho Ardianto mengatakan keterbatasan listrik itu karena Pulau Sebuku hanya disuplai oleh sistem Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD).
Baca Juga:
Urgensi Krisis Iklim, ALPERKLINAS Apresiasi Keseriusan Pemerintah Wujudkan Transisi Energi Bersih
"Sebentar lagi akan terang benderang. Kami PLN UIP Kalbagtim masih berjuang menyukseskan Pembangunan Saluran Udara Tegangan Tinggi (SUTT) 150 kV Selaru–Sebuku. Pastinya akan berdampak untuk mereka," ujarnya, dilaporkan, Sabtu.
Berkat masyarakat di pulau itu juga, kata dia, pengadaan tanah sudah mencapai 100 persen, sedangkan untuk pembangunan pondasi tower mencapai 66 buah dan sudah berdiri 28 tower.
"Kami optimis dengan dukungan masyarakat dan stakeholder terkait, pembangunan SUTT ini dapat selesai tepat waktu. Target kami selesai tahun ini," ujarnya.
Baca Juga:
Di COP29, PLN Perluas Kolaborasi Pendanaan Wujudkan Target 75 GW Pembangkit EBT 2030
Pembangunan SUTT, kata dia, nantinya juga dapat menyuplai kebutuhan pelanggan tegangan tinggi yang ada di daerah tersebut, yaitu PT Sebuku Iron Lateritic Ores (SILO) yang membutuhkan listrik hingga 60 MVA sebagai penunjang bisnisnya.
"Pembangunan SUTT 150 kV Selaru-Sebuku merupakan bukti keseriusan PLN dalam meningkatkan kualitas dan kuantitas infrastruktur ketenagalistrikan, serta rasio elektrifikasi, khususnya di Kalsel," ungkapnya.[ss]