Wahananews-Kalsel | Sebanyak 21 korban KM Ladang Pertiwi yang tenggelam di Selat Makassar masih belum ditemukan. Sejauh ini, baru 21 orang dari total 42 penumpang yang ditemukan dalam kondisi selamat.
"Kita temukan korban empat orang oleh kapal kargo, kemudian dipindahkan ke KRI Hasanuddin," kata Kepala Basarnas Makassar Djunaidi saat ditemui di Pelabuhan Paotere Makassar, Minggu (29/5/2022).
Baca Juga:
Kapal Semen Karam di Selat Makassar, Begini Kronologinya
Penemuan empat korban pada Minggu (29/5) tersebut sekitar pukul 14.45 Wita. Tim Operasi SAR langsung mengevakuasi empat orang yang ditemukan di sekitar lokasi tenggelamnya KM Ladang Pertiwi.
"Ditemukan oleh kapal kargo pukul 14.45 Wita tadi. Posisi ditemukan sekitar tempat tenggelamnya kapal," tambah Djunaidi.
Korban yang ditemukan dalam kondisi aman dan tidak terluka. Kapal kargo yang melintas di sekitar lokasi tenggelamnya KM Ladang Pertiwi melihat korban dan langsung mengevakuasinya.
Baca Juga:
Pemilik dan Nakhoda KM Ladang Pertiwi Ditetapkan sebagai Tersangka
"Ditemukan selamat dan tidak ada terjadi apa-apa," beber Djunaidi.
Namun, Basarnas belum bisa memberi penjelasan mengenai identitas para korban yang ditemukan. Begitu pula apakah ada di antara empat orang yang ditemukan merupakan ABK KM Ladang Pertiwi.
"Itu belum bisa saya jelaskan (identitas korban ditemukan)," ucap Djunaidi.
Hingga kini, total korban yang masih hilang sebanyak 21 orang. Sementara korban ditemukan dan selamat bertambah dari sebelumnya 17 orang menjadi 21 orang.
"Pencarian tinggal 21 orang karena kan sudah didapat empat berarti (sisa) 21 orang," bebernya.
4 Korban KM Ladang Pertiwi Dievakuasi ke Kalsel
Setelah ditemukan, empat korban KM Ladang Pertiwi langsung dievakuasi. Mereka dibawa ke Kotabaru, Kalimantan Selatan (Kalsel) menggunakan KRI Hasanuddin.
"KRI Hasanuddin sementara dalam KRI Hasanuddin sementara dalam perjalanan ke Kotabaru," kata Kepala Kantor Basarnas Makassar Djunaidi saat ditemui di Pelabuhan Paotere Makassar, Minggu (29/5).
Para korban dievakuasi ke lokasi yang lebih aman. Selanjutnya mereka akan diperiksa kesehatannya untuk memastikan kondisi para korban usai sempat hilang.
"Di sana sudah ditunggu oleh Danlanal Kotabaru kemudian Basarnas atau Kakansar Banjarmasin untuk dievakuasi dan diamankan ke tempat aman," Djunaidi.
"Apakah (kemungkinan) di Puskesmas atau di rumah sakit untuk dilihat kesehatannya," sambungnya.
Lokasi Pencarian Diperluas hingga 20 Nautical Miles
Proses pencarian korban KM Ladang Pertiwi masih terus berlanjut. Pada hari ketiga pencarian, Senin (30/5) titik pencarian kembali diperluas dari sebelumnya 15 nautical miles menjadi 20 nautical miles.
"Kami perluas. 15 nautical miles jadi 20 nautical miles," kata Kepala Kantor Basarnas Makassar Djunaidi di Pelabuhan Paotere Makassar, Minggu (29/5).
Titik operasi pencarian diperluas setelah empat korban lainnya ditemukan. Djunaidi juga mengatakan bahwa penambahan luas pencarian itu dilakukan setiap hari sejak awal operasi.
"Makanya kita perluas seperti itu (setiap hari bertambah titik perluasan)," jelasnya.
Operasi pencarian dimulai pukul 06.00 Wita. Sementara metode pencarian masih dilakukan seperti bisa melalui udara dan laut.
"Operasi akan dilanjutkan besok pukul 06.00 Wita. Tetap sama (metode pencarian lewat laut dan udara)," bebernya.
Tim DVI Disiagakan Investigasi Korban
Sementara itu, Tim Disaster Victim Identification (DVI) Polda Sulawesi Selatan (Sulsel) disiagakan melakukan investigasi atas pencarian korban tenggelam KM Ladang Pertiwi di Selat Makassar. Sebanyak 26 personel DVI disiagakan di Pelabuhan Paotere, Kota Makassar.
"Kami antisipasi siapkan tim DVI Polda Sulsel. Tindak lanjutnya kami buka posko di Pelabuhan Paotere dan tim DVI terdiri dari 26 personel," kata Kabid Dokkes Polda Sulsel, Kombes Yusuf kepada wartawan, Minggu (29/5).
Yusuf membagi 26 orang itu ke dalam tiga tim. Di antaranya tim antemortem atau tim yang mengumpulkan data-data fisik khas dari korban sebelum meninggal. Kemudian tim postmortem atau kelompok yang mengumpulkan data-data fisik yang diperoleh melalui identifikasi personal setelah korban meninggal. Terakhir, tim rekonsiliasi atau tim yang mencocokkan dari kedua data tersebut.
"Tim DVI terdiri dari 26 personel dengan pembagian tim antemortem, tim postmortem, dan tim rekonsiliasi," jelasnya.
Pihaknya juga telah menyiapkan kantong jenazah. Begitu pula tempat melakukan identifikasi bila hal-hal yang tidak diinginkan ini terjadi.
"Kemungkinan terjelek, kalau misal ada korban (meninggal), tim postmortem kami siapkan. Termasuk kantong jenazah dan tempat identifikasi kami siapkan di instalasi forensik Bidokkes di RS Bhayangkara. Kami siap di sana," jelasnya.
Tim DVI Kumpul Data Antemortem 25 Korban
Selain menyiagakan tim untuk investigasi, Tim DVI Polda Sulsel juga tengah mengumpulkan data antemortem 25 korban hilang atas tenggelamnya KM Ladang Pertiwi di Selat Makassar. Informasi data ini diperlukan untuk mendukung investigasi pencarian korban hilang dan selamat atas insiden tersebut.
"Data itu kami butuhkan untuk mendapat data antemortem dari pihak keluarga," kata Kabid Dokkes Polda Sulsel, Kombes Yusuf di posko DVI Pelabuhan Paotere, Makassar, Minggu (29/5/2022).
Pihaknya pun tengah mencari informasi terkait data korban yang dimaksud. Yusuf juga tengah mensosialisasikan hal ini agar pihak keluarga bisa melaporkannya secara langsung.
"Makanya kami sosialisasi ke keluarga yang ada laporan naik kapal dan belum kembali," tegas dia.
Data antemortem yang Tim DVI Polda Sulsel butuhkan, seperti dokumen milik keluarganya yang ia perkirakan turut menjadi korban tenggelamnya KM Ladang Pertiwi di Selat Makassar. Dalam hal ini kartu pengenal, ijazah, dan lain sebagainya.
"Data itu kami butuhkan untuk mendapat data antemortem dari pihak keluarga. Misalnya membawa fotokopi KTP, ijazah yang ada sidik jari, atau data medis yang bersangkutan misalnya berobat gigi," tambah Yusuf.
Hanya saja, tim DVI belum menerima data itu. Namun pihaknya terus mengimbau masyarakat agar membawa data antemortem itu untuk memudahkan petugas dalam mengidentifikasi para korban kapal tenggelam itu.
"Sejauh ini belum ada. Makanya kami sosialisasi ke keluarga yang ada laporan naik kapal dan belum kembali," jelasnya.
Gubernur Sulsel Minta Bupati Pangkep Jemput Korban
Gubernur Sulsel Andi Sudirman Sulaiman (ASS) pun memberi atensi peristiwa tenggelamnya KM Ladang Pertiwi di Selat Makassar. ASS meminta Bupati Pangkep Muhammad Yusran Lalogau untuk mengawal para korban yang dievakuasi ke Banjarmasin, Kalimantan Selatan (Kalsel).
"Kami juga sudah koordinasi dengan bupati untuk recovery mereka. Ada juga masih di Banjarmasin (korban). Kita sudah meminta Bupati untuk bergegas ke sana melihat recovery trauma healing dan kembalikan ke tempat semula," kata Andi Sudirman kepada wartawan, Minggu (29/5/202).
Andi Sudirman mengatakan, saat ini korban yang dievakuasi ke Banjarmasin berjumlah tujuh orang. Semuanya diminta untuk segera dikembalikan ke daerah asalnya.
"Tujuh orang dan terkonfirmasi dan sudah berkoordinasi. Saya juga sudah perintahkan Bupati untuk bergerak sejak kemarin dan mereka akan berangkat ke sana dan (korban) kembali ke Sulsel," kata dia.[ss]