Kalsel.WahanaNews.co, Banjarmasin - Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan (BBPOM) Banjarmasin, Provinsi Kalimantan Selatan, menekankan kepada komunitas pasar untuk menjaga keamanan dan mutu pangan olahan yang dijual kepada konsumen.
Kepala BBPOM Banjarmasin Leonard Duma di Banjarmasin, Kamis (17/10/2024), mengatakan para komunitas pasar tersebut mendapatkan pengarahan untuk memenuhi mutu, keamanan, dan gizi pangan olahan bagi konsumen atau masyarakat.
Baca Juga:
Pemprov Sulawesi Barat Dorong Perempuan Jadi Motor Penggerak Perubahan di Daerah
BBPOM Banjarmasin pun mengadakan Bimbingan Teknis (Bimtek) Pasar Pengawalan dan Pelatihan Fasilitator Pasar sebagai pembinaan dan pengawasan kepada komunitas pasar untuk menjamin keamanan dan mutu pangan olahan yang beredar di masyarakat, serta menggugah komunitas pasar agar dapat berdaya dan mandiri.
"Sehingga BBPOM Banjarmasin mengembangkan Program Pasar Pangan Aman Berbasis Komunitas dengan strategi program yang meliputi advokasi, pelatihan, pengawasan, pemberdayaan komunitas pasar, monitoring dan evaluasi, serta replikasi pasar,” kata Leonard.
Leonard menuturkan salah satu strategi program pelatihan yang digulirkan BBPOM Banjarmasin berupa penyuluhan tentang keamanan pangan dan bahan berbahaya untuk komunitas pasar seperti pedagang pasar dan pengunjung pasar.
Baca Juga:
Asrenum Panglima TNI Buka Bimtek Penyusunan dan Penerbitan Doktrin di Lingkungan TNI
Leonard mengungkapkan pasar rakyat merupakan titik penting pemenuhan keamanan pangan, namun pengendalian dan pengawasan yang kurang menyebabkan masih banyak temuan pangan yang mengandung bahan berbahaya, seperti boraks, formalin, kuning metanil, dan rhodamin b.
"Sebagai pusat perekonomian masyarakat, pasar rakyat wajib menerapkan keamanan pangan dalam setiap aktivitas, serta aman dari bahan berbahaya," ungkap Leonard.
Lebih lanjut, Leonard menyatakan Bimtek Pasar Pengawalan dan Pelatihan Fasilitator Pasar untuk memberdayakan petugas dinas, pengelola pasar, komunitas pasar, pedagang, dan masyarakat menyosialisasikan keamanan pangan dan menghindari pangan mengandung bahan berbahaya seperti cara mengenali pangan yang aman.
Pelatihan tersebut juga, diungkapkan Leonard, menyasar petugas pengelola pasar agar mengawasi bahan berbahaya dan produk pangan yang diduga mengandung bahan berbahaya di pasar dengan cara mengambil contoh dan pengujian cepat menggunakan test kit kimia dan pengujian mikrobiologi.
Leonard mengharapkan komunitas pasar dan pengelola pasar dapat mengawasi peredaran bahan berbahaya, bahan pangan, dan produk pangan yang diduga mengandung bahan berbahaya.
"Program Pasar Pangan Aman Berbasis Komunitas diharapkan dapat berkelanjutan dan menyebarluaskan pesan keamanan pangan ke masyarakat luas," tutur Leonard.
[Redaktur: Patria Simorangkir]