WahanaNews-Kalsel| Perang Rusia dan Ukraina sudah berlangsung satu bulan lebih sejak 24 Februari lalu. Publik dunia khawatir, lantaran banyak korban jiwa. Perang ini memang terasa berat sebelah.
Militer Rusia dikenal sebagai salah satu negara militer terkuat di dunia. Meski kalah dari jumlah alat tempur modern, tapi militer Ukraina memberikan perlawanan yang sengit.
Baca Juga:
Bantu Rusia, Terungkap Kim Jong Un Kirim Tentara ke Ukraina
Salah satu bukti terakhir ketika militer Ukraina berhasil menjatuhkan jet tempur Rusia seharga 38 juta Poundsterling (Rp 716 miliar).
Dilansir dari Express.co.uk pada Selasa (5/4/2022), jet tempur Rusia yang ditembak jatuh itu adalah Sukhoi-35.
Sukhoi-35 yang sangat canggih dan berkemampuan tinggi itu jatuh hancur terbakar di lapangan.
Baca Juga:
3 Negara Ini Melarang Warganya Tersenyum kepada Orang Lain, Kok Bisa?
Sejak dimulainya invasi Rusia ke Ukraina 5 minggu lalu, media asal Ukraina The Kyiv Independent merilis jumlah peralatan perang Rusia yang berhasil dihancurkan dan direbut pasukan Ukraina.
Dalam banner yang berjudul Russia's losses yang dirangkum dari catatan perkiraan badan pertahanan Ukraina sekitar 50 pesawat tempur, 80 helikopter, 303 tank, 120 artileri, 56 peluncur rudal dan sejumlah peralatan tempur Rusia lainnya.
Dalam rilisnya tersebut, The Kyiv Independent juga menyebutkan Rusia kehilangan lebih dari 12.000 pasukan penerjun payung. Namun hal tersebut masih dalam konfirmasi.
Hal ini menjadi pukulan berat bagi Rusia ketika pasukan Ukraina terus melawan kemajuan Rusia.
Visegrad 24 mengatakan: “Tentara Ukraina telah menembak jatuh jet tempur Su-35 Rusia di atas Izyum, dekat Kharkiv."
“Pihak berwenang Ukraina mengatakan mereka telah menembak jatuh 2 pesawat dan 1 helikopter selama 24 jam terakhir."
“Izyum adalah pertempuran besar berikutnya."
“Baik pasukan Ukraina dan Rusia sedang menuju ke sana.”
Di Ukraina, sumber-sumber resmi juga mengkonfirmasi bahwa pesawat tempur Rusia telah jatuh.
Wakil Menteri Dalam Negeri Anton Gerashchenko mengkonfirmasi bahwa Su-35 ditembak jatuh oleh pasukan Ukraina, yang dilaporkan menulis: “Kerusakan senilai 50 juta dolar untuk para raksasa!”
Geraschchenko mengkonfirmasi pilot telah keluar dari pesawat dengan selamat dan telah ditahan oleh pasukan pertahanan Ukraina.
Dalam rekaman video detik-detik terakhir Su-35, seberkas asap hitam terlihat seperti bola api yang mengarah ke tanah.
Pesawat tampaknya tidak mendarat di gedung dan dapat dilihat di lapangan.
Diketahui jet tempur Su-35 tidak memiliki kemampuan siluman dan dikatakan mengandalkan superioritas pertempuran udara ke udara yang lebih tradisional.
Tapi jet tempur ini mampu terbang dengan kecepatan Mach 2.2 (1.500 mph) dan membawa muatan senjata hingga 8.000 kg. Selain itu, jet tempur ini memiliki jangkauan sekitar 1.000 mil.
Bahkan Rusia mengklaim pesawat tersebut jauh lebih unggul dari pesawat tempur Barat seperti F-16, French Rafael, dan Typhoon Eurofighter.
Apalagi Su-35 juga dilengkapi dengan meriam 30mm yang sangat kuat di bagian depan jet.
Sementara dari pihak Rusia mengeklaim, telah berhasil menghancurkan sasaran militer milik Ukraina.
Berbicara pada konferensi pers harian di Moskwa, Juru Bicara Kementerian Pertahanan Rusia, Igor Konashenkov menyatakan bahwa tiga jet tempur Su-27 Ukraina dan tiga pesawat nirawak (UAV) atau sering juga disebut drone milik Ukraina telah ditembak jatuh pasukan Rusia pada Minggu.
Menurut dia, pada Minggu, ada 11 pesawat tempur dan 2 helikopter Ukraina yang telah ditembak jatuh Rusia.
"Total, kemarin (Sabtu) dan tidak lengkap untuk hari ini (Minggu), Angkatan Udara Ukraina kehilangan 11 pesawat tempur dan dua helikopter. Hampir semua penerbangan siap tempur rezim Kyiv telah hancur," kata Konashenkov, ikutip dari Anadolu Agency (AA).
Pada kesempatan itu, dia juga mengonfirmasi bahwa lapangan terbang atau bandara Vinnytsia dari Angkatan Udara Ukraina dihancurkan oleh senjata jarak jauh berpresisi tinggi.
Selain itu, dia mengatakan bahwa perusahaan pertahanan, pemeliharaan peralatan militer, dan fasilitas produksi senjata Ukraina akan terkena senjata presisi tinggi.
Lebih jauh, Konashenkov pun tak menjelaskan nasib para karyawan di sana.
Sejauh ini, kata Konashenkov, pesawat pengebom dan penyerang Angkatan Udara Rusia telah menghancurkan sedikitnya 49 fasilitas militer, termasuk 2 pos komando, 6 sistem rudal anti-pesawat, 4 depot amunisi dan bahan bakar, dan 37 area di mana senjata dan peralatan militer terkonsentrasi.
“Secara total, 2.786 fasilitas infrastruktur militer Ukraina hancur selama operasi tersebut,” kata Juru Bicara Kementerian Pertahanan Rusia, Igor Konashenkov, Kamis lalu.
Jumlah fasilitas militer yang hancur antara lain, 953 tank dan kendaraan tempur lapis baja lainnya, 101 sistem peluncuran roket ganda, 351 senjata artileri dan mortir lapangan, 718 unit kendaraan militer khusus, serta 93 kendaraan udara tak berawak.
Sementara itu untuk kekuatan udara, Igor menyebut bahwa pada awal operasi khusus, angkatan bersenjata Ukraina memiliki hingga 250 pesawat tempur dan helikopter yang dapat digunakan.
Pasukan Rusia menghancurkan 89 pesawat tempur dan 57 helikopter di darat dan di udara.
"Sebagian dari pesawat Ukraina terbang ke Rumania dan tidak berpartisipasi dalam pertempuran,” imbuhnya.
Igor juga mengklaim bahwa 90 persen dari lapangan udara militer Ukraina, di mana bagian utama dari penerbangan militer bermarkas, telah dilumpuhkan.
Praktis, menurut Igor, tidak ada pilot Ukraina terlatih dari kelas pertama dan kedua yang tersisa.
Selain kekuatan udara, Rusia telah menghancurkan 137 sistem rudal anti-pesawat S-300, Buk M-1 dan S-125.
“Ini lebih dari 90 persen dari sistem rudal anti-pesawat jarak jauh dan menengah yang beroperasi,” tukasnya. [Sa]