Kalsel.WahanaNews.co, Tanjung - Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Tabalong, Kalimantan Selatan, membangun BTS untuk enam desa pada tahun anggaran 2024 guna mengatasi wilayah blankspot.
Kepala Diskominfo Tabalong Tumbur Parulian Manalu mengatakan permasalahan wilayah bebas blank spot karena infrastruktur terbatas dan daerah terpencil di Tabalong memiliki akses infrastruktur telekomunikasi yang terbatas, seperti jaringan seluler dan internet.
Baca Juga:
Pemerintah Kota Pontianak Komitmen Siapkan SDM Unggul untuk Majukan Daerah
"Penanganan yang dilakukan untuk menjangkau daerah terpencil dan menghilangkan blank spot sehingga masyarakat dapat terhubung dengan dunia digital,” kata Tumbur di Tabalong, Minggu (3/11/2024).
Pembangunan BTS mencakup Desa Hariang Kecamatan Banua Lawas, Desa Tamiyang Kecamatan Tanta, Desa Kasiau Kecamatan Murung Pudak, Desa Lokbatu Kecamatan Haruai, Desa Santuun Kecamatan Muara Uya dan Desa Teratau Kecamatan Jaro.
Strategi penanganan blank spot lainnya berupa pemetaan wilayah yang komprehensif untuk mengidentifikasi area blank spot, membangun infrastruktur telekomunikasi seperti menara seluler dan backbone internet di daerah-daerah terpencil dan menyusun strategi pembangunan dan pembiayaan yang berkelanjutan untuk menjaga konektivitas.
Baca Juga:
Penjabat Gubernur Gorontalo Minta Pemkab Tingkatkan Sektor Perdagangan Pertanian Daerah
Sebelumnya Kadiskominfo Tabalong memaparkan soal penanganan wilayah bebas blank spot pada Rapat Kerja Daerah Dinas Kominfo se-Kalimantan Selatan di Hotel Rattan Inn Banjarmasin, Selasa (29/10/2024).
Menurut Tumbur blank spot berdampak terisolasinya masyarakat dari informasi, komunikasi dan layanan digital yang penting.
Selain itu ekonomi terhambat karena keterbatasan akses digital yang dapat mempengaruhi pertumbuhan ekonomi dan peluang usaha masyarakat.
"Kondisi geografis yang bergunung-gunung dan sulit terjangkau menjadi hambatan dalam pembangunan infrastruktur," jelas Tumbur.
Selain berbiaya tinggi akibat mahalnya biaya pembangunan dan pemeliharaan infrastruktur telekomunikasi di daerah terpencil juga menjadi kendala.
[Redaktur: Patria Simorangkir]