WahanaNews-Kalsel | Terjadi kecelakaan maut di Jalan raya di Desa Sungaicuka, Kecamatan Kintap, Kabupaten Tanahlaut, Kalimantan Selatan.
Peristiwa kecelakaan tersebut melibatkan kendaraa motor dan mobil.
Baca Juga:
Kecelakaan Beruntun Tol Cipularang, Sopir Truk Trailer Terancam 12 Tahun Penjara
Akibat kecelakaan tersebut dua orang meninggal dunia.
Kecelakaan merupakan hal buruk yang selalu ingin dihindari setiap orang.
Mau itu dalam berkendara, bekerja ataupun aktifitas lainnya.
Baca Juga:
Mahasiswa Hilang Fokus Gegara ‘Rimming” dalam Mobil, Pengemudi Xpander Tabrak Pejalan Kaki
Namun walaupun kita sudah berhati-hati kecelakaan bisa tetap terjadi.
Karena kecelakaan memang tidak bisa diprediksi atau tak ada yang tahu kapan dan dimana kejadiannya.
Tapi kecelakaan juga banyak disebabkan oleh kelalaian pengendaranya atau hal lain.
Terkait hal tersebut seperti insiden kecelakaan berikut ini.
Darah kembali membasahi ruas jalan raya di Kabupaten Tanahlaut (Tala), Kalimantan Selatan (Kalsel). Dua pengendara motor meninggal pada insiden kecelakaan lalu lintas di wilayah Desa Sungaicuka, Kecamatan Kintap.
"Kejadiannya sore menjelang petang kemarin sekitar pukul 17.52 Wita," ucap Kapolres Tala AKBP Rofikoh Yunianto melalui Kasat Lantas AKP Supriyatno, Kamis (20/4/2023).
Tempat kejadian perkara (TKP)-nya, sebut Supriyatno, yakni di ruas jalan raya A Yani di lingkungan RT 02 Desa Sungaicuka.
Kedua korban yang merupakan kakak beradik meninggal di lokasi.
Korban meninggal adalah pengendara sepeda motor Vixion warna hitam DA 3974 PM yaitu Faris Raditiya Eka Prayuga (17) dan sang adik yang diboncengnya yakni Arman Maulana Firmansyah (13). Keduanya warga Jalan Melati RT 02 RW 02 Desa Bukitmulia, Kecamatan Kintap.
Supriyatno menuturkan sore kemarin Faris yang membonceng adik (Arman) bergerak dari arah Sungaidanau (Kecamatan Satui, Kabupaten Tanahbumbu) menuju Kintap.
Setiba di TKP, sebut Supriyatno, Faris mendahului mobil yang berada di depannya (tidak diketahui jenisnya) dan akhirnya melambung ke jalur kanan.
Tiba tiba dari arah berlawanan meluncur mobil XPander warna hitam DA 1920 ZD yang dikemudikan Nuar (47). Warga Jalan Raya Serongga (Gunungbesar) Kabupaten Tanahbumbu ini membawa dua orang penumpang (anak istri /keluarga).
Lantaran jarak telah dekat sehingga kemudian terjadilah benturan (tabrakan).
Pengendara roda dua itu terpental, begitu pula kendaraannya. Sedangkan mobil XPander tersebut terpental dan tergeletak posisi miring (rebah) ke luar bahu jalan.
Akibatnya, pengendara vixion (Faris) mengalami luka di kepala. Sedangkan sang adik yang dibonceng (Arman) juga mengalami luka di kepala.
"Korban langsung dilarikan ke rumah sakit KH Mansyur Kintap untuk mendapatkan perawatan medis dan akhirnya meninggal dalam perawatan," papar Supriyatno.
Ia mengimbau para pengendara selalu berhati-hati karena saat ini arus lalu lintas sedang meningkat.
"Bila hujan jalan licin, jangan ngebut. Ketika hendak menapaki tikungan, tanjakan, dan jembatan jangan menyalip," cetusnya.
Pengemudi mobil bak terbuka (pikap), lanjutnya, dilarang membawa penumpang di bak belakang.
"Pengendara sepeda motor harus mengenakan helm secara baik, baik yang di depan maupun yang dibonceng. Pengemudi mobil harus mengenakan sabuk pengaman," tandas Supriyatno.
Pada Rabu (pagi) kemarin pukul 09.30 Wita juga terjadi kecelakaan lalu lintas di jalan raya A Yani di kawasan Bukit Rimpi di Desa Tampang, Kecamatan Pelaihari.
Laka lantas yang melibatkan pengendara roda dua dan mobil itu juga merenggut korban jiwa (pengendara roda dua) yakni Priskila Debora Sual (19) warga Kabupaten Kotabaru. Sedangkan sang adik yang dibonceng, Aika Miracle Sual (16) patah pergelangan lengan kanan. [ss]