WahanaNews-Kalsel | Menteri Koordinator bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan meminta agar masyarakat tak saling menyalahkan dalam menyikapi perkembangan virus corona (Covid-19) hingga bermutasi menjadi varian Omicron.
Luhut menegaskan bahwa pemerintah tak bodoh dalam mengambil kebijakan terkait pandemi.
Baca Juga:
Kenali Perbedaan Varian Covid EG.5, Delta dan Omicron
"Jadi saya mohon dengan kerendahan hati, jangan terlalu cepat berkomentar. Kita enggak bodoh-bodoh amat kok," kata Luhut kepada wartawan di Bandara Soekarno-Hatta, Kamis (6/1).
Dalam hal ini, Luhut mengatakan bahwa penanganan pandemi di Indonesia saat ini masih lebih baik jika dibandingkan dengan negara-negara maju lain seperti Amerika bahkan Inggris.
Menurutnya, negara-negara tersebut mencatatkan kasus penambahan kasus hingga ratusan ribu per hari. Menurutnya, kondisi Indonesia saat ini merupakan buah dari taktik yang dilakukan oleh pemerintah dalam menghadapi varian Omicron dan Delta.
Baca Juga:
Muncul Varian Covid-19 di Denmark dan Inggris, Masyarakat Diminta Waspada
"Saya mohon sekali lagi, kita semua kompak. Tidak perlu saling menyalahkan," jelasnya.
Luhut mengatakan bahwa pemerintah mengkaji berbagai sudut dalam membuat suatu kebijakan. Hal itu, kata dia, juga didukung dengan data yang dikumpulkan secara komperhensif.
Ia memaparkan bahwa pemerintah memiliki data yang lebih kayak jika dibandingkan oleh sejumlah pengamat dalam melihat kasus Covid-19.
"Kami terus terang lebih mestinya kaya daripada pengamat-pengamat itu. Karena kami datanya lebih lengkap. Kami data dari intelijen dapat, data dari kesehatan dapat, data dari researcher dapat, data dr pengalaman kita sendiri dapat. Jadi kita melihat dari berbagai angle," tambahnya.
Oleh sebab itu, Luhut meminta agar masyarakat tak paranoid dalam menghadapi Covid-19. Meskipun dalam penanganannya kerap kali kebijakan yang diambil berubah-ubah.
"Kita tidak perlu paranoid berlebihan. Tapi kita harus tetap hati-hati. Kehati-hatian kita itu seperti tadi, jadi semua bertahap kita lakukan. Dan saya berharap, mungkin kalau dua minggu ke depan keadaan masih tetap terkendali seperti ini, tidak tertutup kemungkinan akan terjadi perubahan-perubahan lagi," jelas dia.
Sebelumnya, Satuan Tugas (Satgas) Covid-19 mengatakan, pertambahan kasus mingguan Covid-19 di Indonesia mulai mengalami kenaikan. Satgas mencatat total pertambahan kasus mingguan per 4 Januari mencapai 1.409 kasus, sedangkan sebelumnya 1.215 kasus.
Kenaikan itu tak lepas dari terdeteksinya varian baru Omicron yang dipercaya memiliki laju penularan yang lebih cepat dari kasus biasa. [As]