WahanaNews-Kalsel | Usaha kuliner Warung Bawah Asam (WBA) binaan PLN ramai menjadi perbincangan warga di media sosial hingga dibanjiri ratusan pengunjung setiap harinya.
Warung yang terletak di Jalan Cempaka, Banjarbaru, Kalimantan Selatan ini mampu meraih omset lebih dari Rp 15 juta per bulan.
Baca Juga:
Urgensi Krisis Iklim, ALPERKLINAS Apresiasi Keseriusan Pemerintah Wujudkan Transisi Energi Bersih
Siti Fatimah, pengelola WBA mengungkapkan awalnya warung milik keluarganya hanya menjual jagung bakar dengan modal Rp 3 juta.
“Dengan modal yang terbatas, kami membangun bilik kecil untuk menjual jagung bakar. Lalu, PLN memberikan bantuan renovasi warung dan fasilitas pengurusan sertifikat halal serta laik hygiene yang diterima almarhum Abah,” ungkap Fatimah.
Fatimah menuturkan berkat bantuan PLN, keluarganya mampu merenovasi warung sehingga kapasitasnya bertambah yang semula hanya dapat menampung 20 pengunjung sekarang menjadi 45 pengunjung.
Baca Juga:
Di COP29, PLN Perluas Kolaborasi Pendanaan Wujudkan Target 75 GW Pembangkit EBT 2030
“Alhamdulillah, saat ini usaha keluarga saya dapat berkembang dari sebelumnya kami jalankan sendiri sekarang dibantu oleh tujuh orang karyawan,” imbuh Fatimah.
Kini, usaha yang dirintis keluarga Fatimah telah berhasil menjual lebih dari 5000 porsi lontong sayur, ayam masak habang dan puluhan sajian khas Banjar lainnya.
“Saya sangat bersyukur mampu menunaikan wasiat almarhum Abah saya untuk melanjutkan usaha yang beliau rintis. Saya sangat berterima kasih kepada PLN karena telah menemani saya dan usaha saya bertumbuh hingga sekarang menjadi seperti ini,” ujar Fatimah.
General Manager PLN Unit Induk Penyaluran dan Pusat Pengatur Beban atau PLN UIP3B Kalimantan, Abdul Salam Nganro mengaku turut merasa bangga melihat kesuksesan yang diraih mitra binaannya.
Salam menambahkan langkah yang dilakukan PLN dalam mengembangkan UMKM Warung Bawah Asam merupakan wujud komitmen dalam mengimplementasikan aspek Environment, Social dan Governance (ESG) dalam menjalankan bisnisnya.
“Kami senang bukan hanya karena keberhasilan yang diraih Bu Fatimah dan keluarganya, namun juga karena dapat terlibat dalam menjaga warisan cita rasa Kalimantan Selatan,” kata Salam.
Rustam, pengunjung setia Warung Bawah Asam mengungkapkan dirinya rela menempuh jarak puluhan kilometer dari Pelaihari bersama istri untuk menyantap kuliner di WBA.
"WBA banyak pilihan, tempatnya bersih dan nyaman. Terutama kuliner khas banjar yang dijual membuat saya bernostalgia dengan jajanan masa kecil saya dulu," ucap Rustam.[ss]