WahanaNews-Kalsel | Pemerintah terus berupaya mendorong meningkatkan pemanfaatan energi baru dan terbarukan (EBT) guna mencapai target nol emisi atau net zero emission pada 2060 mendatang.
Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalimantan Selatan (Kalsel) pun berupaya agar penggunaan fosil sebagai bahan baku energi dapat dikurangi selaras dengan target dari pemerintah pusat yakni penggunaan energi hijau.
Baca Juga:
Waspada Banjir, Ini Tips Amankan Listrik saat Air Masuk Rumah
Hal ini disampaikan Gubernur Kalsel, H Sahbirin Noor melalui Staf Ahli Gubernur Bidang Kemasyarakatan dan Sumber Daya Manusia, Husnul Khatimah pada Diskusi Publik Pengembangan Energi Baru dan Terbarukan (EBT) dalam Mendukung Pelayanan Publik di Sektor Kelistrikan, berlangsung di Aston Hotel Kabupaten Banjar, Rabu (14/09/2022).
Disampaikan Indonesia memiliki potensi EBT yang cukup besar yakni mencapai lebih dari 3.000 giga watt yang didominasi energi surya, begitu juga di Kalimantan Selatan, namun secara umum, pemanfaatannya masih belum optimal.
Selain itu, Kalsel saat ini memiliki berbagai energi alternatif yang dapat digunakan sebagai penghasil listrik, diantaranya Bendungan Tapin yang diresmikan 2021 lalu memiliki potensi 3,3 megawatt, energi dari sampah yang ada di TPA Basiri juga dapat dimanfaatkan sebagai EBT, dan pembangkit listrik tenaga bayu yang sedang dibangun, tentunya akan memberikan berbagai alternatif energi bagi masyarakat.
Baca Juga:
Era Energi Terbarukan, ALPERKLINAS: Transisi Energi Harus Didukung Semua Pihak
Sementara, Kabid Energi, Dinas ESDM Kalsel, Sutikno mengatakan, penggunaan energi alternatif di Kalsel sudah sesuai target dalam RPJMD Kalsel yang disusun.
Diketahui, Pemprov Kalsel telah menyusun Perda Nomor 1 Tahun 2020 tentang Rencana Umum Energi Daerah Tahun 2020- 2050, dengan capaian bauran energi sampai 2050 sebesar 24,7 persen dari total energi di Kalsel yang mencapai 8,7 gigawatt.
Sutikno juga menyebut, penggunaan energi tenaga surya juga sudah banyak terpasang di kawasan pelosok atau daerah terpencil/pegunungan.
Diskusi yang digelar PT PLN UIW Kalselteng bersama WCDS Fundations ini menghadirkan Hery Susanto (anggota Ombudsman RI) selaku keynote speaker dan narasumber lain, seperti Yekti Kurniawan (Manager Pembangkitan PT PLN UIW Kalselteng), Sutikno (Kabid Energi, Dinas ESDM Kalsel), Rasmito (Dosen Geografi Unisma), Irma Syarifah (Kepala KU V Ombudsman RI) yang menyampaikan materinya secara virtual.[ss]