WahanaNews-Kalsel | Pelatih Timnas Sepakbola Indonesia, Shin Tae-Yong mengatakan penguasaan materi penguatan para pemain Indonesia sangat kurang sehingga jadi kelemahan Indonesia dibanding pemain negara lain.
Diketahui, Timnas Indonesia digembleng materi penguatan dalam Pemusatan Latihan (TC) di Turki.
Baca Juga:
Indonesia Bungkam Arab Saudi, Prediksi Bojan Hodak Jadi Kenyataan
"Jujur penguatan pemain sangat kurang karena sebelumnya tidak pernah dilakukan atau jarang. Jadi sekarang memberikan program latihan untuk pemain bisa melakukan sendiri walaupun tidak di Timnas," kata Shin Tae-yong dikutip dari laman PSSI.
TC yang kini memasuki pekan kedua ini difokuskan ke materi penguatan dan materi taktik. Dua materi berbeda ini diberikan dalam dua sesi terpisah.
Khusus materi penguatan memang sengaja diberikan karena masih menjadi salah satu kelemahan Indonesia.
Baca Juga:
Timnas Indonesia Hadapi Arab Saudi di Kualifikasi Piala Dunia 2026 Putaran Ketiga
Sehingga tim pelatih pun memberikan program menu latihan yang bisa dilakukan pemain sendiri.
"Jadi untuk pagi hari fokus ke penguatan, sore hari fokus ke taktik. Saat ini pemain dalam kondisi baik. Kami terus menggeber berbagai menu latihan kepada mereka, agar semakin oke jelang melawan Myanmar," ujarnya.
Ada beberapa hal yang menjadi catatan Shin Tae-yong pada pertandingan kontra Afghanistan yang berakhir dengan kekalahan 0-1, pada 16 November lalu.
Utamanya adalah banyak sekali kesalahan yang dilakukan oleh para pemain, salah satunya operan yang berujung gol kemenangan Afghanistan.
Shin Tae-yong meminta para pemain harus meningkatkan permainanya di atas lapangan dan mengurangi kesalahan-kesalahan yang dilakukan sendiri.
Sang pelatih juga meminta Garuda untuk lebih fokus dalam penyelesaian akhir.
"Jadi beberapa hal yang saya pelajari melalui pertandingan lawan Afghanistan, jadi saat pertandingan banyak sekali melakukan kesalahan dari kita sendiri. Jadi untuk pertandingan berikutnya kita harus meningkatkan permainan kita," ucap Shin Tae-yong.
"Jadi harus mengurangi kesalahan-kesalahan yang kita lakukan. Apalagi di babak pertama juga sebenarnya ada kesempatan atau peluang untuk cetak gol tetapi tidak bisa. Akhirnya skor kita sama terus sampai menit-menit terakhir," tuturnya.
"Jadi saya selalu ingatkan terus kepada pemain agar mereka kalau dapat peluang harus bisa cetak gol," tukas mantan pelatih Korea Selatan di Piala Dunia 2018 tersebut," katanya lagi. [As]