Dia mengatakan, Total Eren telah menginisiasi pengembangan proyek ini dan kemudian berhasil memenangkan tender yang kompetitif bersama mitra strategis, Adaro Power.
"Dengan penandatangan PPA ini, kami mencapai tonggak baru bersama para mitra kami. Kami sangat menantikan dimulainya pembangunan PLTB Tanah Laut
yang akan memasok listrik rendah karbon untuk kepentingan masyarakat di Indonesia," tuturnya.
Baca Juga:
Maraknya Penyalahgunaan Arus untuk 'Strum' Manusia, ALPERKLINAS Desak PLN Perketat Pengawasan
Tahapan konstruksi PLTB Tanah Laut ditargetkan akan dimulai pada awal 2024 dan diperkirakan beroperasi komersial atau Commercial Operation Date (COD) pada tahun 2025.
Pembangkit ini diharapkan dapat memperkuat pasokan listrik di sistem interkoneksi Kalimantan dan menambah bauran EBT di Indonesia. PLTB Tanah
2 Laut berkapasitas 70 MW akan menggunakan teknologi turbin angin dengan kapasitas di atas 6 MW per unit dan dilengkapi dengan sistem penyimpanan energi baterai (BESS) sebesar 10 MW/ 10MWh yang akan memitigasi intermitensi PLTB.
Pengembangan proyek PLTB Tanah Laut telah melalui proses tender di mana PLN menunjuk Konsorsium Total Eren dan Adaro Power sebagai pemenang tender dan menandatangani Letter of Intent (LoI) pada tanggal 15 November 2022 bersamaan dengan penyelenggaraan KTT G20 di Bali.
Baca Juga:
ALPERKLINAS Soroti Ancaman 'Power Wheeling' dalam RUU EBET Prolegnas 2025
Dalam rangka meningkatkan portofolio perseroan khususnya dalam bidang energi terbarukan, PLN telah menugaskan PJBI melalui PT PLN Nusantara Power (PNP) selaku anak usaha PLN di bidang pembangkitan energi listrik untuk terlibat dalam pengembangan PLTB Tanah Laut 70 MW.
Penandatanganan PJBL ini menunjukkan bahwa Indonesia adalah destinasi investasi proyek energi terbarukan yang menjanjikan bagi investor luar negeri. Selain itu, pengembangan PLTB Tanah Laut juga diharapkan dapat menjadi referensi bagi pengembangan PLTB dan proyek EBT ke depannya bagi semua pihak baik perbankan, sponsor, maupun PLN.
[Redaktur: C. Sopian Simanjuntak]