WahahaNews-Kalsel | PT PLN (Persero) berkomitmen untuk mempercepat 522 proyek hijau melalui skema Just Energy Transition Partnership (JETP) yang melibatkan investasi kolaboratif.
Jumlah tersebut meningkat signifikan dari 163 proyek hijau yang saat ini dikelola mandiri oleh PLN sebagai bagian dari transisi energi menuju target Net Zero Emission (NZE) pada tahun 2060.
Baca Juga:
Urgensi Krisis Iklim, ALPERKLINAS Apresiasi Keseriusan Pemerintah Wujudkan Transisi Energi Bersih
Dalam KTT G20 yang diadakan di Bali, Pemerintah Indonesia telah mencapai kesepakatan dengan negara-negara anggota G20 untuk mendorong transisi energi di Indonesia melalui pemetaan proyek energi bersih yang akan didanai melalui skema JETP.
Untuk itu, Pemerintah bekerja sama dengan PLN dan Sekretariat JETP sedang merancang skema teknis dan finansial yang paling sesuai guna mendukung ketahanan energi nasional.
Hal tersebut disampaikan langsung oleh Direktur Jenderal Energi Baru, Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE) Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Dadan Kusdiana.
Baca Juga:
Di COP29, PLN Perluas Kolaborasi Pendanaan Wujudkan Target 75 GW Pembangkit EBT 2030
"Kita sudah deal, sudah sepakat, joint statement juga sudah disetujui. Saya berharap deliverable nya itu adalah megawatt hour dan ton CO2 reduction. Jadi output inilah yang kami kejar di Kementerian ESDM sebagai hasil kesepakatan negara G20 melalui joint statement untuk implementasi JETP. Hal itu yang ingin saya ajak menjadi fokus di dalam diskusi hari ini," ujar Dadan saat membuka FGD JETP Comprehensive Investment and Policy Plan (CIPP) - PLN di Jakarta (15/6).
Dadan mengatakan rancangan teknis dan finansial yang dirancang ini akan mengarah langsung untuk pembangunan rantai pasok energi hijau dalam negeri.
Sehingga bantuan finansial yang disediakan JETP akan dimaksimalkan untuk penguatan industri hijau dan SDM lokal.