Meski adanya proyeksi yang optimistis, Erick juga tak mengelak akan terjadi perlambatan pertumbuhan ekonomi nasional ke depan.
Kemungkinan itu diperkirakan terjadi pada 2038, ketika ekonomi Tanah Air berada dalam kondisi "lampu kuning" atau gawat.
Baca Juga:
Menteri BUMN Angkat Kembali Darmawan Prasodjo sebagai Dirut PT PLN
Istilah "lampu kuning" untuk menggambarkan kondisi makro ekonomi Tanah Air belum begitu jelas. Hanya saja, Erick menyinggung pada saat ini pendapatan kelas menengah (middle income class) mengalami perlambatan, bahkan menyusut.
"Yang namanya segitiga kita berubah jadi begini (segitiga terbalik) segitiga yang tadinya bonus demografi banyak, middle income class-nya tumbuh, nanti berubah orang tuanya banyak, middle income class-nya susut, ini realita," kata dia.
Untuk mengantisipasi hal tersebut, pemerintah perlu melakukan intervensi pada proses hilirisasi sumber daya alam (SDA) yang dimiliki saat ini. Langkah itu dilakukan melalui program transformasi sejumlah perusahaan negara. [Ss]