Kalsel. WahanaNews.co - Manajemen PT PLN (Persero) Unit Induk Distribusi Kalimantan Selatan dan Kalimantan Tengah bersama PT Sinar Mas Agro Resources and Technology Tbk (PT SMART) menandatangani Perjanjian Jual Beli Tenaga Listrik (PJBTL) dengan daya 20 MVA (Mega Volt Ampere) untuk industri pengolahan kelapa sawit di Tarjun, Kabupaten Kotabaru Kalimantan Selatan.
Penandatanganan berlangsung di Aryaduta Menteng Hotel DKI Jakarta pada Senin (23/10) dan PLN sebagai pihak pertama diwakili oleh General Manager PLN UID Kalselteng Muhammad Joharifin dan PT SMART sebagai pihak kedua diwakili oleh Wakil Direktur Utama DR. Ing. Gianto Widjaja.
Baca Juga:
Era Energi Terbarukan, ALPERKLINAS: Transisi Energi Harus Didukung Semua Pihak
Muhammad Joharifin melalui keterangan tertulis diterima di Kota Banjarbaru, Selasa mengatakan PLN siap mendukung geliat investasi dan suksesi program hilirisasi sektor industri di Kalimantan.
"Hadirnya PLN dalam mendukung program hilirisasi sektor industri kelapa sawit sesuai Peraturan Menteri Perindustrian Nomor 13 tahun 2010 tentang peta panduan pengembangan klaster industri hilir kelapa sawit, yang menjadi prakarsa penentuan prioritas pengembangan industri hilir kelapa sawit," ujarnya.
Joharifin menuturkan, suplai listrik ke site Industri Kelapa Sawit PT SMART itu merupakan pelanggan tegangan menengah terbesar di Provinsi Kalimantan Selatan dan Kalimantan Tengah.
Baca Juga:
Urgensi Krisis Iklim, ALPERKLINAS Apresiasi Keseriusan Pemerintah Wujudkan Transisi Energi Bersih
Pihaknya mengucapkan terima kasih atas sinergi semua pihak khususnya PLN Grup sehingga "milestone" penandatanganan PJBTL dapat dilaksanakan dan mengapresiasi PT SMART atas kepercayaannya dalam menggunakan listrik dari PLN sebab sebelumnya PT SMART mengelola sendiri kebutuhan listrik (captive power) sebesar 26 Mega Watt (MW).
"Sebuah langkah yang sangat bagus diambil oleh PT SMART dengan mengalihkan kebutuhan listriknya hanya dari PLN karena mengelola pembangkit listrik membutuhkan sumber daya yang tidak sedikit. Jadi sekarang PT SMART bisa lebih menghemat bahan bakar dan fokus untuk produksi saja," ucap Joharifin.
Dikatakan, optimisme PLN dalam melakukan akuisisi "captive power" beberapa industri di Kalselteng didukung oleh surplus daya sistem kelistrikan Kalseltengtim hingga 264 MW, sehingga sangat cukup untuk memenuhi kebutuhan industri dan bisnis pada dua provinsi itu.