“Saya berharap dengan diadakan sosialisasi dari Densus 88 ini maka peserta didik jadi lebih paham dengan penyebab sampai dampak tindakan intoleransi, radikalisme dan terorisme,” harap Kompol Gita.
Gita menambahkan bahwa terorisme tidak merujuk pada satu agama dengan memberikan contohnya, menyampaikan sejarah terorisme di dunia dan Indonesia, menjelaskan sasaran dan sarana penyebaran radikalisme serta modus baru aksi terorisme yaitu menempatkan perempuan dan anak sebagai pelaku aksi Terorisme dengan memberikan contoh keterlibatan generasi muda dalam terorisme.
Baca Juga:
2 Teroris Afiliasi JAD dan ISIS Ditangkap Densus 88 di Bima NTB
Sebagaimana diketahui sosialisasi tersebut merupakan program khusus yang memang ditujukan untuk kalangan pelajar, selain mensosialisasikan strategi pencegahan intoleransi dan radikalisme di kalangan pelajar, Tim Satgaswil Kalsel Densus 88 juga menceritakan pengalaman mereka dalam menangani kasus-kasus terorisme yang pernah mereka tangani.[ss]