Direktur Bina Teknik Jalan dan Jembatan PUPR, Nyoman Suaryana mengatakan jembatan kaca dibangun untuk menarik wisatawan dan mendukung KSPN. Lokasi itu dipilih karena ada jurang dan pemandangan langsung ke Gunung Bromo.
"Dibangun di Bromo karena pas lokasinya, panjang celahnya 120 meter dan kedalaman jurangnya 80 meter. Karena membangun jembatan celahnya harus sempit, kalau celah besar susah juga," katanya. Adapun, jembatan kaca itu dibangun dengan pondasi tiang bor dan struktur kaca pengaman berlapis (laminated glass) yang terdiri dari dua lembar kaca atau lebih yang direkatkan satu sama lain dengan menggunakan satu atau lebih lapisan laminasi (interlayer).
Baca Juga:
Kalimantan Selatan Siap Sambut Perhelatan HPN 2025
Jembatan ini direncanakan rampung dan dapat dinikmati keindahannya oleh pengunjung pada tahun depan. Sebagai informasi tambahan, jembatan kaca yang dibangun di kawasan Bromo Tengger Semeru ini hanya diperuntukan untuk pejalan kaki dan tidak dapat dilalui oleh kendaraan roda dua. [As]