WahanaNews-Kalsel| Generasi milenial pegang peran utama di tengah melesatnya perkembangan dunia digital di era society 4.0.
Kemudahan dalam mengakses jaringan secara cepat diharapkan bisa membuka peluang agar mereka peduli dan memahami isu politik di ruang digital.
Baca Juga:
Ahmad Ali: Saya yang Paling Rugi Kalau PSI Kalah Melawan NasDem
Seringkali generasi milenial tidak menyadari konsekuensi penggunaan media digital.
Tak dapat dipungkiri, generasi milenial setiap harinya pasti mengakses internet, baik untuk kebutuhan belajar, kebutuhan mencari informasi, komunikasi, maupun kebutuhan untuk aktualisasi dan eksistensi diri.
Namun, umumnya milenial masih kurang memanfaatkan kemajuan teknologi digital dalam urusan bernegara dan berpolitik.
Baca Juga:
Raih Gelar Doktor di Usia 71 Tahun di Unpad, Ini Kisah Perjuangan Johar Firdaus
Generasi milenial memiliki sisi lain, yakni sebagai pelopor terbukanya ribuan informasi dan terbukanya pasar online/Ist.
"Dunia digital bagi generasi milenial merupakan sebuah kebutuhan yang tidak bisa dilepaskan, namun generasi milenial sering disebut sebagai generasi yang paling tidak peduli dengan persoalan politik dan tidak mau menggunakan hak pilih dalam pemilihan", papar Anggota komisi 1 DPR RI Fraksi PDI Perjuangan Mukhlis Basri dalam Webinar Ngobrol Bareng Legislator dengan tema 'Pemanfaatan Media Digital Bagi Generasi Milenial'.
Basri mengungkapkan, generasi milenial memiliki sisi lain, yakni sebagai pelopor terbukanya ribuan informasi dan terbukanya pasar online.