WahanaNews-Kalsel | Dikenal sebagai perenang sekaligus penyelam handal, buaya rata-rata bisa berenang antara 15 sampai 20 km per jam dan menyelam selama 1 jam.
Buaya air asin (Crocodylus porosus),diperkirakan mampu berenang dengan kecepatan hingga 15 kilometer per jam. Kemampuan ini jauh melampau kecepatan berenang dan kemampuan menyelam manusia.
Baca Juga:
Bupati Mukomuko Minta Bantuan Bengkulu Atasi Serangan Buaya Mematikan
Jadi jangan pernah coba-coba melawan kecepatan buaya berenang, apalagi menyelam. Ekor buaya menjadi kunci utama untuk mampu berenang pada kecepatan tinggi. Ekor bergerak dari sisi ke sisi dalam pola sinusoidal, seperti ular.
Ekor buaya telah berevolusi untuk area permukaan maksimum untuk mendorong melewati air. Ekor buaya diratakan secara vertikal seperti kemudi horizontal seperti sekop, dan memiliki sisik, paku tulang rawan di sepanjang bagian atas, yang menambah luas permukaan.
Tubuh buaya mengikuti gerakan seperti ular ini saat melaju dalam air. Dalam kecepatan lambat, tubuhnya tidak bergerak, hanya ekornya yang berkelok-kelok.
Baca Juga:
Fenomena Tak Biasa Ribuan Buaya Langsung Kawin Usai Helikopter Terbang Rendah di Atasnya
Sedangkan kaki buaya digunakan untuk mengemudi pada kecepatan yang lebih lambat. Ketika kecepatan bertambah, buaya melipat kakinya ke belakang tubuhnya untuk mengurangi hambatan.
Untuk kemudi pada kecepatan lambat dan untuk membantu mengambang, buaya memiliki anyaman di kaki belakangnya yang berfungsi mirip dengan kemudi. Buaya memanfaatkan udara di paru-paru mereka untuk mengontrol mengapung atau menyelam.
Buaya mampu mempertahankan kecepatan berenang untuk waktu yang lama tanpa menghabiskan banyak energi. Berbeda ketika di darat, buaya mudah cepat lelah ketika berjalan atau lari. Untuk itu, buaya mampu berlari jarak pendek. [As]