WahanaNews-Kalsel | Mengonsumsi makanan pedas diyakini bisa mengobati gejala flu, yakni batuk dan pilek.
Anggapan ini muncul karena ada efek pengurangan gejala yang dirasakan setelah menikmati makanan pedas.
Baca Juga:
YLKI Desak Regulasi Wajib, Konsumen Harus Tahu Bahaya Lemak Trans di Makanan
Lantas apa benar demikian?
Dilansir dari Pepper Scale, kandungan cabai atau capcaisin yang ada pada makanan pedas tidak dapat mengobati batuk dan pilek.
Faktanya adalah capcaisin hanya dapat memberikan sedikit kelegaan untuk sementara, tapi setelahnya bahkan bisa jadi memperburuk gejala penyakit tersebut.
Baca Juga:
Bikin Panjang Umur, Ini 5 Manfaat Makan Pedas untuk Kesehatan
Senyawa seperti capcaisin, piperine atau allyl isothiocyanate yang sering ditemukan termasuk pada wasabi hanya berfungsi sebagai dekongestan alami.
Fungsinya sebatas bisa meringankan gejala hidung tersumbat, bukan menyembuhkannya.
Sementara capcaisin dapat berperan seperti ekspektoran yang dapat melegakan dahak.
Khasiat ini seolah mampu memberikan manfaat karena imun mendeteksi adanya peradangan.
Namun, salah satu sistem kekebalan tubuh kita bakal memicu lebih banyak lendir setelah efek tersebut habis.
Kelebihan lendir itulah yang sebenarnya dapat memperburuk gejala yang dialami.
Ibaratnya, makanan pedas memberikan efek seperti obat pereda nyeri.
Jika efek obat sudah habis, otak akan mengirim sinyal nyeri lagi dan tubuh akan memberi respons akan hal itu.
Mengingat makanan pedas memiliki zat aditif yang bikin penikmatnya ketagihan, secara tidak langsung keinginan untuk mengonsumsi makanan pedas lagi, lagi dan lagi akan lebih kuat.
Apalagi saat tubuh sedang tidak fit, berbagai masalah pencernaan bisa saja menghampiri kalau berlebihan mengonsumsi makanan pedas.
Maka perlu diperhatikan, makan makanan pedas bukan cara terbaik untuk mengobati batuk dan pilek.
Kita perlu memperbanyak istirahat dan mencukupi kebutuhan cairan tubuh agar sistem imun bekerja secara efektif dalam melawan penyakit. [Ss]