WahanaNews-Kalsel | Perang di Ukraina membuat orangtua harus rela berpisah dengan anaknya.
Bahkan orangtua tersebut sampai menitipkan dua anaknya ke orang asing agar bisa keluar dari Ukraina dan tak menjadi korban perang.
Baca Juga:
Bantu Rusia, Terungkap Kim Jong Un Kirim Tentara ke Ukraina
Hal ini dilakukan seorang ayah yang tak disebutkan identitasnya.
Sang ayah membawa kedua anaknya, seorang anak perempuan dan laki-laki, ke perbatasan Ukraina dan Hungaria.
Namun, sang ayah tak bisa keluar dari Ukraina karena dekrit bahwa pria dengan usia bisa bertempur harus tinggal.
Baca Juga:
Selama di Indonesia Paus Fransiskus Tak Akan Naik Mobil Mewah-Anti Peluru
Mereka diminta ikut berjuang untuk melindungi negaranya dari serangan Rusia.
Seperti dilansir dari The Sun, pria itu kemudian meminta Natliya Ableyeva, seorang perempuan yang tidak pernah ditemuinya, untuk membawa kedua anaknya ke ibu mereka.
Ia kemudian menyerahkan kedua anaknya, paspor mereka, dan nomor telepon ibu mereka, Anna Semyuk.
Ayah mereka pun mendoakan Natliya dan anak-anaknya bisa selamat.
Setelah berhasil menyerang ke Hungaria, tak lama kemudian mereka berada di pelukan Anna, yang langsung pergi ke Kota Bergsurany.
Dengan menyeka air matanya, Anna pun berusaha untuk menenangkan kedua anaknya.
“Yang bisa saya katakan ke anak saya adalah semua baik-baik saja, dan kami akan pulang dalam satu atau dua pekan lagi,” ujar Anna.
Kesedihan yang sama dirasakan oleh Vilma Suhar, 68 tahun, di dekat perbatasan Kota Zahony.
“Putra saya tak diizinkan untuk ikut. Hati saya begitu sakit. Saya gemetar. Saya tak bisa tenang. Mereka tak mengizinkannya pergi,” ujar Vilma.
Dikabarkan, lebih dari 120.000 orang telah meninggalkan Ukraina, setelah Rusia melakukan penyerangan sejak Kamis (24/2/2022).
Ini diperkirakan sebagai gelombang pertama dari kemungkinan eksodus dari lima juta orang.
Hal itu membuat Eropa berada di ambang krisis pengungsian terburuk sejak Perang Dunia II.
Sementara itu, Polandia menegaskan telah membuka perbatasannya dengan Ukraina yang terbentang sepanjang 531 km.
Sebanyak sembian pusat penerima pengungsi telah disiapkan.
“Tetangga kami, Ukraina, tengah membutuhkan dukungan pada saat ini,” ujar Wakil Perdana Menteri Polandia, Jacek Sasin. [Ss]