Kalsel. WahanaNews.co - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Kalimantan Selatan dinobatkan pemerintah sebagai provinsi terbaik tingkat nasional di bidang klaster logistik penanggulangan bencana oleh Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).
"Alhamdulillah, berkat inisiasi Gubernur Kalsel Paman Birin, bertepatan pada Peringatan Bulan Pengurangan Risiko Bencana di Sulawesi Tenggara kemarin, BPBD Kalsel dinobatkan sebagai provinsi terbaik nasional sebagai BPBD yang menginisiasi pembentukan klaster logistik penanggulangan bencana," terang Kepala BPBD Kalsel Raden Suria Fadliansyah, di Banjarbaru, Minggu.
Baca Juga:
Pemerintah Provinsi Bengkulu Bangun Infrastruktur Jalan dan Jembatan Pasca-Bencana Alam
Menurut Suria, penghargaan tu diperoleh setelah BPBD Kalsel secara cepat melaksanakan arahan Gubernur Kalsel H Sahbirin Noor atau Paman Birin, agar segera membentuk klaster logistik di bidang penanggulangan bencana. Lebih lanjut Suria menjelaskan, keberadaan klaster logistik penanggulangan bencana di tingkat daerah sangat penting.
Selain untuk memudahkan koordinasi dan kolaborasi antar stakeholder dan masyarakat di bidang ketersediaan logistik juga memudahkan upaya percepatan penanggulangan bencana.
Klaster logistik penanggulangan bencana di Provinsi Kalsel juga dilengkapi dengan kekuatan payung hukum berupa SK Gubernur tentang Pembentukan Klaster Logistik Penanggulangan Bencana.
Baca Juga:
Pemerintah Sulbar Bangun Tanggul dan Dua Jembatan di Desa Tapandullu Rp21,8 M
Sementara itu berdasarkan siaran pers BNPB melalui Direktorat Optimasi Jaringan Logistik dan Peralatan, tugas dan fungsi masing-masing stakeholder yang masuk dalam keanggotaan Klaster Logistik Daerah dalam melaksanakan peran dan tanggung jawabnya.
Deputi Bidang Logistik dan Peralatan Dr. Lilik Kurniawan, S.T., M.Si. mengatakan penanganan bencana perlu sejalan dengan logistik dan peralatan yang memadai.
Memperbaiki tata kelola logistik dan peralatan merupakan hal sangat penting, berdasarkan data WFP 73 persen urusan penanganan darurat selesai apabila logistik dan peralatannya terpenuhi.
"Tapi tidak cukup logistik saja, perlu adanya sumber daya manusia yang mampu mengelola nya. Sehingga kita perlu memperkuat tata kelola ini menjadi lebih baik,” ucap Lilik.[ss]