Aquilino bergabung dengan Jenderal James Dickinson, kepala Komando Luar Angkasa AS, dan Letnan Jenderal Charles “Tuna” Moore, seorang pilot pesawat tempur Angkatan Udara yang menjabat sebagai wakil kepala Komando Siber AS.
Tiga petugas bendera itu berbicara menjelang pertemuan dengan militer Australia dan pejabat intelijen di Pine Gap.
Baca Juga:
Hubungan Politik dan Ekonomi Indonesia-China
Pine Gap merupakan fasilitas intelijen gabungan AS-Australia yang sangat rahasia di dekat Alice Springs yang berperan penting dalam mengoperasikan satelit pengintaian Amerika.
Dickinson mengatakan Australia, yang baru saja meluncurkan Komando Luar Angkasa sendiri, adalah mitra penting dalam upaya meningkatkan "kesadaran domain ruang angkasa" dan memantau operasi ruang angkasa China.
Dia mengatakan Australia membantu sekutu mengatasi apa yang disebut militer sebagai "tirani jarak".
Baca Juga:
CIA Datangi Prabowo di AS, Ada Apa di Balik Pertemuan Misterius dengan Presiden Indonesia?
“Ini benar-benar lokasi, lokasi, lokasi. Ini adalah lokasi yang sempurna untuk banyak hal yang perlu kita lakukan,” katanya.
“Jika mereka dapat melihat ke atas dan membantu kami mengkarakterisasi apa yang terjadi di luar angkasa, terutama dengan beberapa hal yang telah kami lihat dengan orang China selama beberapa tahun terakhir, ini penting."
Aquilino mengatakan peningkatan visibilitas di ruang angkasa akan membantu melawan senjata hipersonik China.