KALSEL.WAHANANEWS.CO, Banjarmasin - Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, dan Keluarga Berencana (DPPPAKB) Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel) berkolaborasi dengan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) setempat untuk meningkatkan kualitas pengasuhan anak usia dini.
Kepala Dinas PPPAKB Provinsi Kalsel Sri Mawarni mengatakan hal itu bagian dari upaya meningkatkan kualitas pengasuhan anak dan memastikan program kerja yang terkait dengan koordinasi, penyediaan, dan pengolahan data kependudukan berbasis keluarga, dapat berjalan lancar.
Baca Juga:
Pansus III DPRD Kalsel Lakukan Studi Komparasi Raperda Pembiayaan Tahun Jamak ke Banten
"Pembangunan keluarga merupakan bagian integral dari upaya mewujudkan keluarga yang berkualitas dan hidup dalam lingkungan yang sehat," kata Sri Mawarni di Banjarbaru, Selasa.
Pemerintah mengedepankan kebijakan pembangunan keluarga melalui pembinaan ketahanan dan kesejahteraan keluarga, yang tercantum dalam Pasal 47 Undang-Undang Nomor 52 Tahun 2009.
"Kami ingin memastikan bahwa anak-anak kita mendapatkan kualitas pengasuhan yang baik sejak dini,” ujarnya.
Baca Juga:
Sampah Jadi Masalah Serius di Banjarmasin, Peran UPTD TPA Banjarbakula Penting
Dia mengemukakan kegiatan ini menjadi bagian dari Program Pembangunan Bina Keluarga Balita (BKB) yang bertujuan memperkuat pengetahuan dan keterampilan kader pengelola BKB di wilayah Provinsi Kalsel.
Pengasuhan anak usia dini menjadi salah satu aspek krusial dalam perkembangan anak, kata dia, yang berpengaruh besar terhadap kesehatan, pendidikan, dan kesejahteraan mereka. Kualitas pengasuhan yang buruk sejak dini, lanjutnya, dapat berdampak negatif pada tumbuh kembang anak dalam tahap-tahap selanjutnya.
Oleh karena itu Mawarni menyebut peningkatan pemahaman bagi orang tua tentang cara mendidik anak-anak mereka dengan baik sangat diperlukan.
Salah satu indikator yang digunakan untuk mengukur kualitas pengasuhan anak usia dini adalah Indeks Pengasuhan Anak Usia Dini.
Berdasarkan analisis 2023, Indeks Pengasuhan Anak Usia Dini secara nasional tercatat sebesar 54,31 dan meningkat menjadi 55,06 pada 2024.
Hal ini menunjukkan peningkatan kualitas pengasuhan anak harus dilakukan secara holistik dan integratif, melibatkan berbagai pihak dalam masyarakat.
BKB merupakan salah satu program yang diimplementasikan untuk mendukung kebijakan ini. BKB bertujuan meningkatkan pengetahuan dan keterampilan orang tua, termasuk ayah, ibu, dan anggota keluarga lainnya, dalam memberikan pengasuhan yang tepat bagi balita.
Program ini berfokus pada stimulasi fisik, mental, intelektual, emosional, spiritual, sosial, dan moral anak, sehingga dapat mewujudkan sumber daya manusia yang berkualitas, sekaligus mendukung kesertaan ber-KB bagi Pasangan Usia Subur (PUS).
Sri Mawarni menegaskan komitmen DPPPAKB Kalsel untuk terus berkolaborasi dengan BKKBN dalam meningkatkan Indeks Pengasuhan Anak Usia Dini di provinsi ini, serta berkontribusi dalam upaya percepatan penurunan stunting.
“Kami berharap melalui kolaborasi ini, tidak hanya kualitas pengasuhan anak yang meningkat, tetapi juga kesadaran masyarakat akan pentingnya pengasuhan yang baik untuk masa depan anak-anak kita,” kata Sri Mawarni.
Dengan dukungan dan kerja sama antara DPPPAKB Provinsi Kalsel, BKKBN, dan masyarakat, kata dia, diharapkan program ini dapat terus berkembang dan membawa dampak positif bagi kesejahteraan keluarga dan anak-anak di Kalsel.
[Redaktur: Patria Simorangkir]