WahahnaNews-kalsel | Demi menggenjot target energi baru terbarukan (EBT), PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) disarankan mengoptimalkan pemanfaatan pembangkit listrik tenaga air (PLTA).
Direktur Eksekutif Energy Watch Mamit Setiawan mengatakan, masih ada potensi besar dalam pengembangan EBT khususnya sektor PLTA dan PLTMH yang mencapai 95 GW.
Baca Juga:
ALPERKLINAS Dukung Rencana PLN Ubah Tiang Listrik Jadi SPKLU, Utamakan Keselamatan Masyarakat
"Potensi yang sangat besar ini bisa dimanfaatkan secara maksimal. Dukungan PLN menjadi hal yang sangat penting," kata Mamit dalam keterangan resmi, Senin (28/2).
Mamit melanjutkan, sebelumnya PLN telah menyerap listrik dari PLTA Poso dan PLTA Malea di Sulawesi. Langkah ini pun dinilai patut diapresiasi.
Ia menilai PLTA juga mempunyai kemampuan yang andal dari sisi pasokan dan utilitas. PLTA mempunyai daya tahan yang lebih lama, bisa menjadi pembangkit baseload juga mampu menjadi peaker.
Baca Juga:
ALPERKLINAS Dukung Rencana PLN Ubah Tiang Listrik Jadi SPKLU, Utamakan Keselamatan Masyarakat
"PLTA ini merupakan EBT yang bisa menjadi peaker atau mampu menjaga beban puncak jika dibandingkan dengan EBT yang lain seperti pembangkit listrik tenaga surya (PLTS), pembangkit listrik tenaga bayu (PLTB) yang masih bersifat intermitten," ujar Mamit.
Dari sisi kacamata penurunan emisi karbon, Mamit juga menilai PLTA merupakan pembangkit yang benar-benar zero emision karena tidak memerlukan backup sumber energi lain yang berasal dari fosil.
Sedangkan dari sisi investasi, semakin berkembangnya teknologi maka investasi yang harus dianggarkan untuk PLTA makin murah.