WahanaNews-Kalsel | Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjen TNI Suharyanto meminta Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan (Pemprov Kalsel) tidak menerbitkan peraturan daerah (perda) yang memberikan toleransi luas minimal pembakaran lahan.
“Pencegahan kebakaran hutan dan laan (karhutla) lebih prioritas ketimbang penanggulangan,” katanya saat menghadiri acara rapat koordinasi (rakor) Penanganan Darurat Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) Provinsi Kalsel 2023 di Banjarbaru, Selasa.
Baca Juga:
Karhutla Hanguskan 10 Hektare Lahan di OKU Sumatera Selatan
Dia menyebutkan larangan pembukaan lahan dengan cara membakar merupakan salah satu upaya pencegahan dini terhadap bencana kabut asap akibat karhutla.
Ia mengemukakan kasus karhutla di Kalsel masih terbilang tidak terlalu mengkhawatirkan karena petugas gabungan saling bersinergi memadamkan tiap titik api yang ditemukan.
Namun dia meminta seluruh personel tetap siaga untuk mengantisipasi kejadian karhutla.
Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjen TNI Suharyanto (ketiga kanan) memberikan keterangan pers didampingi oleh Gubernur Kalimantan Selatan Sahbirin Noor (keempat kiri) pada acara rapat koordinasi (rakor) Penanganan Darurat Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) di Provinsi Kalsel 2023, di Kota Banjarbaru, Selasa (25/7/2023). (FOTO ANTARA/Tumpal Andani Aritonang)
Suharyanto menyatakan hal utama yang perlu diwaspadai adalah perubahan iklim pada Agustus mendatang yang dapat mengakibatkan sebagian besar wilayah Indonesia dilanda kekeringan termasuk Kalsel.
Baca Juga:
Pemprov Jatim Bantu Penanganan Kabut Asap di Banjarmasin
Ia mengatakan kekeringan tersebut juga dapat diminimalisasi dengan melaksanakan teknologi modifikasi cuaca (TMC) di langit Kalsel untuk memperpanjang musim hujan hingga Ahad (30/7).
TMC tersebut untuk memastikan ketersediaan air di tiap sudut penampungan dan saluran air terpenuhi untuk digunakan memadamkan titik api akibat karhutla.
Dia mengatakan pula saat ini ada empat unit helikopter yang diperbantukan BNPB untuk Kaslel guna penanggulangan karhutla, namun masih ada dua unit lagi tahap proses pengiriman.