WahanaNews-Kalsel | Kepala Pangan PBB memperingatkan bahwa perang di Ukraina mengancam upaya Program Pangan Dunia (WFP) untuk memberikan bantuan pangan ke sekitar 125 juta orang secara global.
Salah satu penyebab adalah petani Ukraina yang terdampak perang hingga pasokan produk pupuk dari Rusia dan Belarus.
Baca Juga:
RI-AS Kecam Kekerasan Terhadap Warga Sipil yang Berlanjut di Myanmar
"Ini tidak hanya menghancurkan Ukraina dan kawasan secara dinamis, tetapi akan memiliki dampak konteks global melampaui apa pun yang telah kita lihat sejak Perang Dunia Kedua," ujar Direktur Eksekutif WFP, David Beasley, kepada 15 anggota Dewan Keamanan PBB.
Beasley mengatakan, 50 persen dari biji-bijian yang dibeli oleh WFP berasal dari Ukraina.
"Jadi Anda hanya dapat mengasumsikan kehancuran yang akan terjadi pada operasi kami saja. Petani adalah garda terdepan," katanya.
Baca Juga:
KTT Liga Arab dan OKI Sepakati Tekanan Global: Cabut Keanggotaan Israel dari PBB Segera!
Beasley menambahkan bahwa krisis itu diperparah oleh kurangnya produk pupuk yang berasal dari Belarus dan Rusia.
"Jika Anda tidak memberi pupuk pada tanaman, hasil panen Anda akan berkurang setidaknya 50 persen. Kami melihat apa yang bisa menjadi bencana di atas bencana di bulan-bulan mendatang," katanya kepada dewan.
Sebelum invasi Rusia 24 Februari ke negara tetangga Ukraina, Beasley mengatakan WFP sudah berjuang dengan harga bahan bakar dan makanan yang tinggi hingga biaya pengiriman.