"Kami terus terang lebih mestinya kaya daripada pengamat-pengamat itu. Karena kami datanya lebih lengkap. Kami data dari intelijen dapat, data dari kesehatan dapat, data dari researcher dapat, data dr pengalaman kita sendiri dapat. Jadi kita melihat dari berbagai angle," tambahnya.
Baca Juga:
Kenali Perbedaan Varian Covid EG.5, Delta dan Omicron
Oleh sebab itu, Luhut meminta agar masyarakat tak paranoid dalam menghadapi Covid-19. Meskipun dalam penanganannya kerap kali kebijakan yang diambil berubah-ubah.
"Kita tidak perlu paranoid berlebihan. Tapi kita harus tetap hati-hati. Kehati-hatian kita itu seperti tadi, jadi semua bertahap kita lakukan. Dan saya berharap, mungkin kalau dua minggu ke depan keadaan masih tetap terkendali seperti ini, tidak tertutup kemungkinan akan terjadi perubahan-perubahan lagi," jelas dia.
Sebelumnya, Satuan Tugas (Satgas) Covid-19 mengatakan, pertambahan kasus mingguan Covid-19 di Indonesia mulai mengalami kenaikan. Satgas mencatat total pertambahan kasus mingguan per 4 Januari mencapai 1.409 kasus, sedangkan sebelumnya 1.215 kasus.
Baca Juga:
Muncul Varian Covid-19 di Denmark dan Inggris, Masyarakat Diminta Waspada
Kenaikan itu tak lepas dari terdeteksinya varian baru Omicron yang dipercaya memiliki laju penularan yang lebih cepat dari kasus biasa. [As]