“Anginnya ke arah sekolah, banyak siswa dan guru yang mengeluhkan bau sampah itu,” ujarnya.
Alfis menyebut memang lahan dekat SLB tersebut sudah dijadikan TPS sejak lama. Namun, biasanya tumpukan sampah disana tidak bertahan lama. Berbeda dengan sekarang yang tidak pernah habis diangkut.
Baca Juga:
Bank Muamalat Bersama BMM Inisiasi Program Al-Qur'an Isyarat untuk Teman Tuli
“Waktu dulu diangkut dua atau tiga kali sehari, sekarang cuma sekali,” ujarnya.
Pihak sekolah berharap ada solusi dari pemerintah setempat, sebab bau yang ditimbulkan dari tumpukan sampah cukup mengganggu aktivitas belajar mengajar di SLB.
“Harapannya segera diselesaikan secepat mungkin, karena lingkungan sekolah juga tidak sehat kalau ada bau sampah yang terlalu menyengat seperti itu,” pungkasnya.
Baca Juga:
Kapolda Kaltara Makan Siang Bersama Anak-anak SLB Karya Murni Tanjung Selor
[Redaktur: Patria Simorangkir]