“Anginnya ke arah sekolah, banyak siswa dan guru yang mengeluhkan bau sampah itu,” ujarnya.
Alfis menyebut memang lahan dekat SLB tersebut sudah dijadikan TPS sejak lama. Namun, biasanya tumpukan sampah disana tidak bertahan lama. Berbeda dengan sekarang yang tidak pernah habis diangkut.
Baca Juga:
Wamendagri Ribka Haluk Tinjau Dua Lokasi PSU dan Gudang Logistik di Siak
“Waktu dulu diangkut dua atau tiga kali sehari, sekarang cuma sekali,” ujarnya.
Pihak sekolah berharap ada solusi dari pemerintah setempat, sebab bau yang ditimbulkan dari tumpukan sampah cukup mengganggu aktivitas belajar mengajar di SLB.
“Harapannya segera diselesaikan secepat mungkin, karena lingkungan sekolah juga tidak sehat kalau ada bau sampah yang terlalu menyengat seperti itu,” pungkasnya.
Baca Juga:
Polres Subulussalam Gelar Bakti Sosial Pelayanan Disabilitas Sambu HUT Bhayangkara ke - 78
[Redaktur: Patria Simorangkir]