KALSEL.WAHANANEWS.CO, Banjarmasin - Pemko Banjarmasin harus mencari solusi untuk mengatasi persoalan sampah yang semakin mendesak setelah penyegelan Tempat Pemrosesan Akhir Sampah (TPAS) Basirih.
Salah satunya dengan memanfaatkan anggaran dari pos belanja tidak terduga (BTT). Estimasinya, dibutuhkan anggaran sekitar Rp11 miliar.
Baca Juga:
Dampak Penutupan TPA Basirih, Kota Banjarmasin Hadapi Krisis Lingkungan Serius
"Tapi angka ini masih akan di-review ulang untuk memastikan prioritas penggunaannya," kata Kepala Badan Pengelolaan Keuangan, Pendapatan, dan Aset Daerah (BPKPAD) Banjarmasin, Edy Wibowo, Senin (10/2/2025).
Namun, penggunaan BTT masih menghadapi berbagai kendala administratif. Alasannya, meski disebut mendesak, persoalan sampah ini dianggap belum masuk kategori darurat.
Intinya, kata Edy, butuh waktu untuk memprosesnya.
Baca Juga:
Siswa SMAN 7 Banjarmasin Punya Cara Kreatif Atasi Sampah Plastik di Sekolah
Sementara itu, pemko juga menimbang pengalihan anggaran dari kegiatan yang tidak lagi relevan. Seperti beberapa program untuk TPAS Basirih yang sudah ditutup.
"Namun, pengalihan anggaran ini tetap memerlukan persetujuan administratif dan waktu," tutup Edy.
Sementara itu, Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Banjarmasin, Alive Yoesfah Love menyatakan belum terpikir untuk menggunakan dana BTT.
"Kami masih berupaya menggeser anggaran yang ada untuk diprioritaskan ke penanggulangan sampah," kata Love.
Bergerak Bersama
Dalam waktu dekat, Muhammad Yamin dan Ananda akan dilantik menjadi Wali Kota dan Wakil Wali Kota Banjarmasin.
Mereka akan langsung dihadapkan dengan krisis sampah.
"Kami memahami betapa seriusnya masalah ini. Saat ini, kami masih dalam tahap kajian kebijakan. Dan belum bisa mengambil langkah konkret karena belum memiliki kewenangan penuh," ujar Yamin, kemarin.
Hal pertama yang akan ia lakukan adalah berkoordinasi dengan Kementerian Lingkungan Hidup untuk memahami arahan dan regulasi yang harus dijalankan.
"Kami akan menelaah kebijakan KLH dan meninjau anggaran yang tersedia agar langkah yang diambil tepat sasaran," tambah politikus Partai Gerindra itu.
Menurut Yamin, kesadaran masyarakat adalah kunci dari masalah sampah di Banjarmasin.
"Jika kita semua bergerak bersama, krisis ini bisa diatasi," pungkas mantan Wakil Ketua DPRD Banjarmasin itu.
[Redaktur: Patria Simorangkir]