KALSEL.WAHANANEWS.CO, Banjarmasin - Krisis sampah di Banjarmasin semakin mendesak untuk segera ditangani. Setelah penyegelan Tempat Pemrosesan Akhir Sampah (TPAS) Basirih di Jalan Gubernur Subarjo, Pemko Banjarmasin kembali menggelar rapat koordinasi di Aula Kayuh Baimbai, Balai Kota, pada Rabu (12/2/2025) siang.
Dalam pertemuan itu, dibahas langkah-langkah untuk mengatasi krisis sampah ini.
Baca Juga:
Tumpukan Sampah di Lahan Bekas Teras Malioboro 2, Pemda DIY Siap Menyelesaikan
Wali Kota Banjarmasin, Ibnu Sina mengakui dampak penyegelan TPAS Basirih sangat terasa. Tumpukan sampah yang tak terangkut kian parah dan menuai keluhan masyarakat.
"TPS-TPS di kota ini sudah sangat terbebani karena volume sampah yang mulai tak terkendali," ujar Ibnu.
Sejak penutupan TPAS Basirih pada 1 Februari lalu, pembuangan sampah dialihkan ke TPA Regional Banjarbakula.
Baca Juga:
Pemkot Palu Berupaya Wujudkan Ekonomi Sirkuler Melalui Pengelolaan Sampah Ramah Lingkungan
Namun, TPA di Banjarbaru itu membatasi kuota pembuangan hanya 105 ton per hari, sangat kecil dibanding produksi sampah harian yang mencapai 500-600 ton.
Faktor lain, TPA Regional Banjarbakula cuma beroperasi hingga pukul 17.00 Wita.
"Akibatnya, dalam sehari ada sekitar 400 ton sampah yang tidak terangkut. Dan jumlahnya terus terakumulasi," keluh Ibnu.