Kalsel.WahanaNews.co, Banjarmasin - Pengurus Pusat Kerukunan Bubuhan Banjar (PP KBB) berpendapat bahwa Pengurus Wilayah atau PW KBB Kalimantan Timur (Kaltim) memiliki potensi untuk membangun jaringan usahawan dan ekonomi Banjar.
Wakil Ketua IV Bidang Kerja Sama dan Silaturahmi PP KBB Muhammad Ary Achdyani yang juga mantan Kepala Biro pada Unversitas Lambung Mangkurat (ULM d/h Unlam) Banjarmasin mengemukakan pendapat itu di Banjarmasin, Senin (15/4/2024).
Baca Juga:
Petugas Lapas Kotabaru Gagalkan Upaya Penyelundupan Obat Terlarang untuk Kesekian Kalinya
Selain itu, Pengurus Daerah Khusus (PDK) KBB Balikpapan Kaltim layak menjadi "pilot project" dalam hal membangun jaringan usahawan dan ekonomi Banjar.
Karena, menurut Ary, PDK kBB Balikpapan berada di Ibu Kota Negara (IKN) baru dan Ketuanta usahawan sukses, lagi visioner (berpandangan jauh ke depan).
"Pengurusnya antusias handak 'umpat' (ikut). Biaya relatif murah karena ada 'direct flight" (penerbangan langsung) seperti dengan Malaysia," tutur Ary Achdyani.
Baca Juga:
Nasabah Setia Bank Kalsel Menang Besar di Undian Simpeda Nasional 2024
Sebelumnya pendapat Ary tersebut dia sampaikan saat sebagai pembicara pada Rapat Kerja (Raket) Pertama KBB Sa-Dunia Tahun 2024 di Mahligai Pancasila Banjarmasin, 14 April lalu
Dengan nada bertanya Ary mengatakan, "Kaya (seperti) apa mamulai? Segera setelah kita bersepakat tentang perlunya jaringan ini.
Siapa 'nang mahuluakan' (yang memberi contoh)?
Menurut dia, PP KBB bersama PW dan PDK membuat program kerja.
"Dalam kunjungan ke Malaysia dan Singapore nanti bisa dikemas menjadi ajang silaturrahim 'baimbai batiti kulaan' (sama-sama meniti mencari keluarga)," kata Ary.
"Kemudian PW KBB lain juga sangat kita harapkan memulai membangun jaringan ini dengan melakukan pendataan budayawan, cendekiawan, dan usahawan Banjar di wlayahnya masing-masing," demikian M Ary Achdyani.
Pada Raker Pertama KBB Sa-Dunia hadir pula perwakilan KBB dari Malaysia dan Brunei Darussalam, serta PW KBB provinsi lain antara lain dari Jawa Timur (Jatim) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Kaltim, Kalimantan Tengah (Kalteng) dan Provinsi Riau.
[Redaktur: Patria Simorangkir]