Diharapkan Joharifin pula, program itu mampu meningkatkan minat baca yang kuat kepada anak-anak sehingga dapat mengeksplorasi dunia yang luas dan tak terbatas melalui halaman-halaman buku, memperoleh pengetahuan tentang berbagai topik, mempelajari sejarah, menjelajahi alam semesta, hingga mengeksplorasi imajinasi mereka.
"Buku-buku memungkinkan anak-anak mengeksplorasi ide-ide baru, mengembangkan empati, dan memahami dunia di sekitar mereka dengan cara yang tidak mungkin dilakukan melalui pengalaman langsung. Selain itu, membaca juga membantu memperkaya kosakata anak, meningkatkan keterampilan berbicara, dan meningkatkan pemahaman membaca," ujar dia.
Baca Juga:
Waspada Banjir, Ini Tips Amankan Listrik saat Air Masuk Rumah
Ketua Rumah Baca Bahijau Yusy mengatakan, akses program yang sudah diinisiasi sejak 2019 tersebut tak hanya menyediakan aneka buku, namun juga mengajarkan bermacam edukasi dan seni melalui kelas-kelas inspirasi dalam setiap kunjungannya.
Menurut Yusy, saat ini Rumah Baca Bahijau sudah berkeliling ke berbagai lokasi pada 13 kabupaten dan satu kota di Provinsi Kalteng dengan membawa koleksi ratusan buku dan memberi fasilitas baca kepada lebih dari 1.000 anak di beberapa tempat.
"Luasnya daerah di Kalteng dan jalan yang masih sulit untuk mengakses buku-buku berkualitas bagi anak dan masyarakat umum, Rumah Baca Bahijau sejak empat tahun lalu membuat program mandiri bertajuk Kunjungan Baca yakni membawa buku-buku dengan tote bag dan mengajak anak-anak dan warga membaca bersama di desa-desa di seluruh kabupaten," ucapnya.
Baca Juga:
Era Energi Terbarukan, ALPERKLINAS: Transisi Energi Harus Didukung Semua Pihak
Ditambahkan, kendala jarak dan kondisi jalan sekarang menjadi tak berarti berkat bantuan kendaraan berupa mobil baca PLN. Selain itu bantuan peralatan pendukung juga sangat membantu Rumah Baca Bahijau untuk terus melakukan kunjungan dan ke titik-titik yang masih rendah literasi, minat baca serta buta aksara.
"Bantuan yang kami terima dari PLN berupa mobil perpustakaan keliling untuk pustaka bergerak dan barang pendukung seperti proyektor, sound system, printer dan lain-lain yang diharapkan mampu meningkatkan pengembangan gerakan literasi di Kalteng sehingga berdampak pada meningkatnya minat baca, dan juga kemampuan literasi dan mengurangi buta aksara," kata Yusy.
Sementara, hasil survei Purpesnas tentang tingkat kegemaran membaca pada 2022 mencapai angka 63,9 poin atau meningkat 7,4 persen dibandingkan setahun lalu yang menandakan makin banyak orang Indonesia gemar membaca.[ss]