Tahapan konstruksi PLTB Tanah Laut ditargetkan akan dimulai pada awal 2024 dan diperkirakan mencapai Commercial Operation Date (COD) pada 2025.
PLTB Tanah Laut berkapasitas 70 MW akan menggunakan teknologi wind turbine dengan kapasitas di atas 6 MW/unit.
Baca Juga:
Urgensi Krisis Iklim, ALPERKLINAS Apresiasi Keseriusan Pemerintah Wujudkan Transisi Energi Bersih
Selain itu, PLTB Tanah Laut dilengkapi sistem penyimpanan energi baterai sebesar 10 MW / 10MWh, berfungsi sebagai buffer/smoothing dari intermitensi PLTB.
Pengembangan proyek PLTB Tanah Laut sudah dimulai sejak KTT G20 di Bali pada November 2022 lalu.
Saat itu, PLN menunjuk Konsorsium Total Eren dan Adaro Power sebagai pemenang tender dan menandatangani Letter of Intent (LoI) pada 15 November 2022 bersamaan dengan KTT G20 di Bali.
Baca Juga:
Di COP29, PLN Perluas Kolaborasi Pendanaan Wujudkan Target 75 GW Pembangkit EBT 2030
PLN kemudian menugaskan PJBI melalui PT PLN Nusantara Power (PNP) selaku anak usaha PLN di bidang pembangkitan energi listrik untuk terlibat dalam pengembangan PLTB Tanah Laut 70 MW.
Direktur Utama PLN NP, Ruly Firmansyah mengatakan, pihaknya akan senantiasa terbuka dalam bekerja sama dengan mitra untuk menghadirkan listrik berkualitas bagi Indonesia.
“PLN NP akan selalu membuka diri dalam menghadirkan nyala terang listrik di Indonesia. Apalagi jika listrik tersebut berasal dari pembangkit EBT, di mana saat ini kami sedang berfokus dalam pengembangannya,” kata Ruly