Kalsel. WahanaNews.co - PT PLN (Persero) melalui subholding PLN Nusantara Power (PLN NP) meresmikan Green Hydrogen Plant (GHP) pertama di Indonesia yang berlokasi di kawasan Pembangkit Listrik Tenaga Gas Uap (PLTGU) Muara Karang, Pluit, Jakarta.
Keterangan tertulis Humas PT PLN Unit Induk Distribusi Kalimantan Selatan dan Kalimantan Tengah diterima di Kota Banjarbaru, Selasa, 100 persen GHP itu bersumber dari Energi Baru Terbarukan (EBT) dan mampu memproduksi 51 ton hidrogen per tahun.
Baca Juga:
Urgensi Krisis Iklim, ALPERKLINAS Apresiasi Keseriusan Pemerintah Wujudkan Transisi Energi Bersih
Diketahui Green hydrogen (hidrogen hijau) merupakan sumber energi bersih yang hanya mengeluarkan uap air dan tidak meninggalkan residu di udara atau menambah emisi karbon gas rumah kaca.
Direktur Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Yudo Dwinanda Priaadi menjelaskan hidrogen hijau merupakan bahan bakar alternatif masa depan dan menjadi salah satu pilar utama transisi energi mencapai target Net Zero Emissions (NZE) tahun 2060.
"Apa yang dilakukan PLN terobosan luar biasa. Ke depan, hidrogen hijau adalah game changer dalam transisi energi. Pemerintah komit untuk mengembangkan dan melakukan kajian dan rumusan kebijakan yang lebih komperhensif mendorong hidrogen hijau ini berkembang di Indonesia," ujar Yudo.
Baca Juga:
Di COP29, PLN Perluas Kolaborasi Pendanaan Wujudkan Target 75 GW Pembangkit EBT 2030
Yudo menambahkan, Indonesia memiliki peluang besar dalam pengembangan hidrogen hijau dan negara tetangga, Singapura bahkan telah menyatakan kebutuhan hidrogen hijau dan akan menyerap produksi dari Indonesia.
"Nantinya pengembangan harus terus dilakukan seperti membangun penyimpanannya. Kebutuhan atas hidrogen hijau akan terus berkembang," ungkap Yudo.
Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo menjelaskan GHP adalah hasil inovasi yang terus dilakukan PLN menjawab tantangan transisi energi dan salah satu kegunaan hidrogen adalah untuk bahan bakar transportasi.