Selain itu, ada Nikolai Patrushev, mantan perwira KGB yang ditemui Putin di Leningrad pada 1970-an dan kepala FSB Alexander Bortnikov yang sudah dikenal Putin selama 40 tahun.
Kemudian ada Menteri Pertahanan Federasi Rusia, Sergei Shoigu, dan Direktur Badan Intelijen Luar Negeri Rusia, Sergei Naryshkin.
Baca Juga:
Aksi Teror Maut di Moskow Tewaskan 40 Orang
"Jelas ini adalah sistem yang sangat terpusat yang hanya menjadi lebih terpusat selama perang," kata Vladimir Gelman, seorang profesor politik Rusia dari Universitas Helsinki.
"Kremlin seperti tata surya, dengan Putin menjadi matahari dan semua planet dengan orbit berbeda di sekelilingnya. Pada pertemuan dewan keamanan, itu benar-benar menunjukkan betapa kecilnya pengaruh yang dimiliki para anggota dewan," ujarnya.
Dari nama-nama tersebut, muncul nama Shoigu sebagai orang yang sempat mengecewakan Putin.
Baca Juga:
Unggul 87,32 Persen Suara, Vladimir Putin Jadi Pemimpin Terlama di Rusia Setelah Joseph Stalin
Sosoknya pun sempat menghilang selama berminggu-minggu dari publik dan memunculkan isu bahwa ia telah dihukum karena awal perang Rusia yang kacau.
Terlepas dari tanda-tanda Putin marah kepada Shoigu, para intelijen memperingatkan dia tidak mungkin memecat kepala pertahanan di tengah operasi militer besar-besaran.
"(Shoigu) telah menjadikan dirinya sangat diperlukan dan begitulah cara dia kembali," kata Andrei Soldatov, seorang jurnalis yang telah banyak menulis tentang dinas keamanan Rusia.