WahanaNews-Kalsel | PT PLN (Persero) menargetkan proyek revitalisasi jaringan kelistrikan Istana Kepresidenan Jakarta akan selesai pada tahun 2023. Revitalisasi dilakukan guna meningkatkan keandalan pasokan listrik untuk menunjang aktivitas kenegaraan.
Usai menyerahkan sertifikat Energi Terbarukan atau Renewable Energy Certificate (REC), Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo bersama Kasetpres Heru Budi Hartono melakukan peninjauan untuk memastikan proyek berjalan sesuai rencana.
Baca Juga:
Simak Alasan Istana Bikin Akun Instagram Resmi Presiden RI
Darmawan menegaskan revitalisasi jaringan kelistrikan menjadi prioritas PLN. Sebab, proyek ini berkaitan dengan kepentingan bangsa yang besar, terlebih untuk ketahanan negara.
"Revitalisasi kelistrikan di Kompleks Istana Kepresidenan adalah komitmen PLN untuk mendukung ketahanan nasional melalui pasokan listrik yang andal. Kami pastikan revitalisasi berjalan lancar dan tidak mengganggu aktivitas kenegaraan di lingkungan Istana," ujar Darmawan dalam keterangan tertulis, Kamis (8/9/2022).
Darmawan memaparkan revitalisasi meliputi penambahan jumlah sumber pasokan dan penarikan jaringan listriknya, pembangunan Underground Power House, pembangunan satu gardu distribusi baru, dan revitalisasi empat gardu distribusi eksisting.
Baca Juga:
Dasco Sebut Usai Dilantik, Prabowo ke Istana Untuk Melepas Jokowi
"Jika sebelum direvitalisasi, ada 2 sumber pasokan listrik dengan sistem shift di lingkungan Istana Presiden. Kini dengan adanya revitalisasi, sekarang ada 4 sumber pasokan yang standby," jelas Darmawan.
Selain itu, pihak PLN juga menambahkan Uninterruptible Power Supply (UPS) yang sebelumnya backup 25 persen untuk bagian krusial. Nantinya, USP akan ditambah menjadi 100 persen backup kelistrikan di seluruh kompleks Istana Kepresidenan Jakarta.
"Selanjutnya penggunaan genset setelah revitalisasi akan menjadi 100 persen backup kelistrikan PLN, dari semula hanya 30 persen. Ini akan membuat listrik sangat andal," lanjut Darmawan.