Kedatangannya pada 2021 memengaruhi keputusan Prancis untuk menarik pasukannya keluar dari negara itu.
Samuel Ramani mengatakan bahwa Wagner Group memiliki total 5.000 tentara bayaran yang beroperasi di seluruh dunia.
Baca Juga:
Tak Dihadiri Putin, Pemakaman Prigozhin Digelar Tertutup dan Penuh Rahasia
Kejahatan Apa yang Diduga Dilakukan Wagner?
Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) dan pemerintah Prancis menuduh para tentara bayaran Wagner melakukan pemerkosaan dan perampokan terhadap warga sipil di Republik Afrika Tengah dan Uni Eropa telah menjatuhkan sanksi kepada mereka karena hal tersebut.
Baca Juga:
Kematiannya Pernah Dipalsukan, Ini Babak Baru Investigas Kematian Bos Wagner Prigozhin
Pada 2020, militer Amerika Serikat menuduh tentara bayaran Wagner menanam ranjau darat dan alat peledak rakitan lainnya di ibu kota Libya, Tripoli, dan sekitarnya.
"Penggunaan ranjau darat dan perangkap lainnya oleh Wagner Group mengorbankan warga sipil yang tidak bersalah," kata Laksamana Muda Heidi Berg, direktur intelijen di Komando Afrika Angkatan Darat AS.