Kalsel.WahanaNews.co, Banjarmasin - Wali Kota Banjarmasin, Kalimantan Selatan Ibnu Sina mengklaim inflasi di daerah terendah di pulau Kalimantan karena hanya 2,03 persen secara tahunan.
"Ini sesuai data Badan Pusat Statistik (BPS) pada pekan ini," ujarnya di Banjarmasin, Selasa.
Baca Juga:
Ombudsman Kalsel Sampaikan Catatan Pelayanan Publik Lima Tahun ke Wali Kota
Menurut dia, data BPS Kota Banjarmasin yang dilaporkan pada 1 Oktober 2024, penyumbang inflasi atau kondisi ketika harga barang dan jasa secara umum terus meningkat di kota ini tidak pada bahan pokok.
Namun, ungkap dia, penyumbang utama inflasi pada bulan September 2024 secara tahunan adalah kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya sekitar 0,8 persen, kelompok transportasi sekitar 0,37 persen dan kelompok makanan, minuman dan tembakau sekitar 0,33 persen.
"Bahkan pada September 2024 itu terjadi deflasi atau kondisi ketika harga barang dan jasa secara umum terus menurun, yakni 0,15 persen secara bulanan," ucapnya.
Baca Juga:
Kalsel Jadi Daerah Pertama Salurkan DAK Fisik 2025 Secara Nasional
Dinyatakan dia, terjadi deflasi ini komiditas penyumbang utama antara lain angkutan udara, beras, cabai rawit, telur ayam ras dan bensin.
Menurut Ibnu Sina, terjadi deflasi secara bulanan dan inflasi yang sangat rendah secara tahunan karena ketersediaan bahan pokok di daerah ini mencukupi.
"Tidak ada lagi kelangkaan bahan bakar minyak dan lainnya," kata dia.