"Setelah melakukan penyelidikan kedua pelaku sudah kita tangkap tanpa perlawanan," ujar Haris dilansir dari detikcom, Selasa (28/3).
Haris mengatakan korban mengetahui pelaku selingkuh. Keduanya kemudian terlibat cekcok hingga terjadi pengeroyokan yang membuat korban meninggal dunia.
Baca Juga:
Nah, yang Lain di Razia, Namun PETI Milik Takim dan Angli di Desa Tanjung Benuang Merangin Aman
"Jadi saat pelaku ketahuan selingkuh oleh korban, kemudian korban mendatangi pelaku dimana di situ terjadi cekcok dan pelaku menghubungi AP dan terjadi pengeroyokan hingga korban meninggal dunia," bebernya.
Haris menjelaskan, saat pengeroyokan terjadi, AP menarik korban tepatnya di belakang SDN 1 Antasari Hilir. Sedangkan AM saat itu memegangi tangan korban.
"Saat itu pelaku memukul korban menggunakan potongan bambu ke arah punggung korban sebanyak dua kali, kemudian kembali memukul korban dua kali ke arah kepala korban hingga korban tak sadarkan diri," kata Haris.
Baca Juga:
Tersangka Kasus Pengeroyokan di Nias Barat Tidak Ditahan Polisi, Keluarga Korban Protes
Selanjutnya kedua pelaku mengangkat tubuh Alya yang tidak sadarkan diri ke belakang rumah warga. Saat itu kedua pelaku menutupi tubuh korban dengan daun-daun kering.
"Setelah itu pelaku mengambil handphone milik korban yang sebelumnya tercecer di depan sekolahan SDN 1 Antasari Hilir kemudian setelah 2 hari berselang pelaku mengembalikan handphone milik korban tersebut dengan cara melemparkannya ke dekat badan korban," bebernya.
"Motif dari pembunuhan terhadap korban adalah dikarenakan tersangka ketahuan berselingkuh dengan waria lain," paparnya.