WahanaNews-Kalsel | Pusat Pengendalian Operasi Penanggulangan Bencana (Pusdalops-PB) Badan Penanggulangan Bencana Daerah Provinsi Kalimantan Selatan (BPBD Kalsel) melaporkan terdapat 2.168 titik api kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) di wilayah Kalimantan Selatan.
“Ada sebanyak 2.168 titik api yang menyebar di 13 kabupaten dan kota di Kalimantan Selatan,” ucap Manager Pusdalops-PB BPBD Kalsel Ricky Ferdyanto saat dikonfirmasi di Banjarmasin, Minggu.
Baca Juga:
PUPR Kalsel Kerahkan 42 Personel Atasi Karhutla Dekat Bandara Syamsudin Noor
Ricky menyebutkan wilayah yang terdampak karhutla, yakni Kota Banjarbaru dan enam kabupaten lainnya.
Lebih lanjut, wilayah kabupaten tersebut, yakni Tanah Laut, Banjar, Tapin, Hulu Sungai Utara, Balangan dan Tabalong.
Ricky mengungkapkan ribuan titik api tersebut menyebabkan karhutla telah melahap hingga 163,15 hektare di Kalsel.
Baca Juga:
PLN Gerak Cepat Atasi Dampak Cuaca Ekstrem di Jambi: Pemulihan Aliran Listrik Diatasi Kurang dari 24 Jam
Ia menuturkan data tersebut berdasarkan laporan tim Pusdalops-PB BPBD Kalsel per Sabtu kemarin.
Pada Sabtu, Ricky juga mengatakan karhutla melanda puluhan hektare lahan di Kota Banjarbaru, Kabupaten Tanah Laut dan Kabupaten Banjar.
Menurut Ricky, luas lahan yang terdata kemarin masih sekitar 17 hektare.
“Satu titik kebakaran kemarin masih dilakukan tahap penghitungan luas, namun diperkirakan melebihi 20 hektare,” ucapnya. Karhutla pada Sabtu kemarin diperkirakan menjadi kejadian kebakaran terluas pada 2023.
Ricky mengatakan wilayah terluas karhutla, yaitu Kota Banjarbaru dan Kabupaten Tanah Laut.
Ia menyebutkan karhutla pada dua lokasi tersebut mencapai 150 hektare dan belum termasuk data yang masih dihimpun pada kejadian kebakaran di Kota Banjarbaru pada Sabtu kemarin.
Sementara itu, Kepala Pelaksana (Kalaksa) BPBD Kalsel Raden Suria Fadliansyah menuturkan ratusan pasukan gabungan dan peralatan telah dikerahkan untuk memadamkan titik api di wilayah terdampak.
“Tim lapangan melakukan observasi dan pendataan di lokasi kejadian serta menjamin karhutla tidak menyebar ke permukiman,” ungkap Suria.
Berdasarkan prakiraan cuaca Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Kalsel, wilayah Kota Banjarbaru terpantau mengalami cuaca cerah dengan terik matahari yang menyebabkan karhutla cukup rawan terjadi.
Tidak hanya di Kota Banjarbaru, cuaca terik juga melanda Kabupaten Tanah laut.
Dia menyatakan seluruh tim BPBD Kalsel bersama dengan pemerintah serta instansi terkait bekerja ekstra untuk saling membahu dalam penanganan karhutla di Kalimantan Selatan.[ss]