Kalsel. WahanaNews.co - Komisi II Bidang Ekonomi dan Keuangan DPRD Kalimantan Selatan (Kalsel) terus mendorong investasi untuk hilirisasi produk di provinsi setempat yang kini terdiri atas 13 kabupaten/kota.
Ketua Komisi II yang juga membidangi Industri dan Penanaman Modal atau Investasi Imam Suprastowo menyatakan itu sesudah melakukan studi komparasi atau kaji tiru ke Provinsi Bali.
Baca Juga:
OTT KPK di Kalsel, Empat Pejabat dan Dua Swasta Ditangkap
"Kita berharap investasi untuk hilirisasi berbagai produk bisa lebih maksimal lagi untuk meningkatkan sektor perekonomian 'Banua' (daerah kalsel)," ujar Imam didampingi Sekretaris Komisi II DPRD Kalsel HM Iqbal Yudianor saat dikonfirmasi di Banjarmasin, Selasa.
Pada kesempatan studi komparasi Komisi II DPRD Kalsel mendatangi Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PMPTSP) Bali di Denpasar, pada Senin, (15/1/24) lalu.
Dia mengatakan, memilih "Pulau Dewata" Bali sebagai objek studi komparasi bukan tanpa alasan, karena investasi hilirisasi di provinsi tersebut tampaknya dapat menciptakan nilai tambah pada Sumber Daya Alam (SDA) yang mereka miliki.
Baca Juga:
Anggota Fraksi PKS DPRD Kalsel Kenakan Syal Palestina Dukung Perjuangan Kemerdekaan
Selain itu, bisa merangsang pertumbuhan Pendapatan Asli Daerah (PAD) provinsi setempat secara berkelanjutan.
“Di Kalsel ini potensinya sangat bagus seperti minyak sawit mentah (CPO) yang banyak sekali yang justru dibawa keluar daerah dan setelah menjadi minyak goreng kembali lagi ke Kalsel," tambah Imam Suprastowo.
Oleh karenanya wakil rakyat asal daerah pemilihan Kalsel VII/Kota Banjarbaru dan Kabupaten Tanah Laut (Tala) itu berharap ada investor yang masuk ke Provinsi Kalsel sehingga bisa langsung pengolahan dan pengelolaan di tempat.