"Melalui data stok ini dapat mengantisipasi kekurangan pangan disuatu daerah, dalam konteks itu pula, kita perlu mendorong agar kerja sama antardaerah terus ditingkatkan hingga ke level business to business (b-to-b) dalam rangka stabilisasi harga," ujarnya.
Kemudian yang kedua, kata Gubernur, adalah selalu melakukan pengecekan ketersediaan stok pangan di pasar.
Baca Juga:
Gubernur Kalsel Sahbirin Noor, dari Puncak Kekuasaan ke Status Tersangka KPK
"Segera ambil tindakan dan keputusan yang diperlukan bilamana menemui kelangkaan suatu komoditas di pasar. dalam konteks itu pula, juga perlu meningkatkan cadangan pangan daerah guna mengantisipasi musim kering berkepanjangan," ujarnya.
Sedangkan arahan ketiga, Gubernur meminta untuk optimalisasi penggunaan fiskal daerah untuk stabilisasi harga.
Di sisi lain juga berkomitmen untuk menjaga ketersediaan stok pangan dengan terus mendorong inovasi di bidang pertanian dan peternakan agar lebih berkembang.
Baca Juga:
OTT Kalsel, Penyidik KPK Sita Uang Rp12 Miliar
Menurut dia, inovasi tersebut ialah budidaya padi apung dan program Sistem Integrasi Kelapa Sawit Berbasis Kemitraan Usaha Ternak Inti Plasma (Siska Ku Intip)
"Potensi pengembangan padi apung di wilayah Kalimantan Selatan sangat tinggi. Mengingat luas area rawa di Kalimantan Selatan yang begitu besar, yakni, mencapai 290 ribu hektare. Ini bisa menjadi solusi dalam mengatasi dampak El Nino yang saat ini terjadi di seluruh belahan dunia," demikian kata Gubernur Sahbirin Noor.