WahanaNews-Kalsel | Berdasarkan video di akun YouTube Apkasindo, petani membakar tandan buah segar (TBS) sawit tersebar di sejumlah daerah seperti Sumatera Barat, Aceh, Sumatera Utara, Sulawesi Selatan, Kalimantan Selatan, dan Kalimantan Utara.
"Sehubungan dengan semakin anjloknya harga sawit dan tak menentunya ekspor dan tender di KPBN yang berdampak semakin anjloknya harga TBS petani. Maka kami petani sawit memohon kepada Bapak Jokowi dan Moeldoko, selamatkan kami petani sawit Indonesia pak," ujar petani.
Baca Juga:
Bappebti Pilih Kalbar Jadi Tuan Rumah Literasi Bursa CPO ke-4
Sementara itu Ketua DPW Asosiasi Petani Sawit Indonesia (Apkasindo) Banten H. Wawan Jaro yang dikonfirmasi CNNIndonesia.com menyatakan aksi pembakaran diikuti petani di 22 provinsi.
Aksi tersebut dilakukan untuk memprotes kejatuhan harga tandan buah segar (TBS) kelapa sawit.
Menurutnya, meski pemerintah sudah membuka kembali keran ekspor CPO dan minyak goreng, harga TBS masih anjlok dari Rp 3.300 hingga Rp 1.700 per kg. Kejatuhan harga merupakan imbas dari pembelian Pabrik Kelapa Sawit (PKS) PTPN yang hanya menerima 50 ton TBS dari petani.
Baca Juga:
Kriteria Sosok Capres di Mata 20 Juta Petani-Bos Sawit
Ya, karena murah dan tidak diterima PKS PTPN, hanya terima 50 ton per hari. (Sebelumnya) enggak dibatasi," ujar Wawan, Rabu (15/6).
Kejatuhan harga juga disampaikan petani kelapa sawit di Kalimantan Tengah. Menurut mereka, kini harga tandan buah segar (TBS) sawit anjlok di kisaran Rp 800-Rp1.000 per Kg.
Padahal, Ketua Bidang Organisasi dan Keanggotaan Asosiasi Petani Kelapa Sawit Indonesia (Apkasindo) Kalimantan Tengah Gusto Adrianus mengatakan harga normal TBS sawit sekitar Rp3.000 per Kg.