WahanaNews-Kalsel | Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan menawarkan empat investasi hijau atau green investasi yang sangat potensial, yakni, pariwisata, perkebunan, peternakan dan perikanan.
Menurut Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Provinsi Kalimantan Selatan, Endri di Banjarmasin, Selasa, menyampaikan, empat investasi ini sangat potensial karena sudah didukung infrastruktur yang sangat memadai.
Baca Juga:
Dugaan Korupsi PBJ di Kalsel: KPK Sita Lebih dari Rp10 Miliar dalam OTT
Seperti pariwisata, ujar dia, Kalsel memiliki segalanya, baik panorama alam, keindahan pantai juga adat budayanya.
"Investor bisa menggali potensi semua itu," ujarnya.
Saat ini pun, ungkap Endri, Pemprov Kalsel juga sudah membangun beberapa objek wisata dengan infrastruktur jalan yang bagus, diantaranya wisata alam, Kiram Park, Bukit Batu dan Mandiangin di Kabupaten Banjar.
Baca Juga:
DPRD Tanbu Tegaskan Urgensi Pembangunan Jembatan Selat Pulau Laut
Selanjutnya, kata dia, adapula wisata alam Loksado dengan keindahan hutan dan pegunungan ditambah keunikan kebudayaan suku Dayak di daerah Kabupaten Hulu Sungai Selatan.
Untuk wisata pantai, ungkap dia, ada tiga kabupaten, yakni, Tanah Laut, Tanah Bumbu dan Kotabaru.
"Kalau gubernur kita menyatakan, keindahan alam Kalsel seperti selendang yang turun dari surga, karena lengkap keindahannya diliat dari semua sisi," ujarnya.
Untuk potensi investasi di bidang perkebunan, ucap Endri, Kalsel memiliki tanah yang subur, baik dataran tanah gambut untuk pertanian, dataran tanah tinggi untuk beragam tanaman seperti kopi hingga karet.
Untuk potensi investasi bidang peternakan, kata Endri, salah satunya untuk peternakan sapi potong.
"Untuk sapi potong ini bisa sistem tumpang sari, bisa diperkebunan kelapa sawit, ini program sudah jalan," tuturnya.
Sedangkan potensi investasi di bidang perikanan, kata Endri, Pemprov Kalsel menginginkan adanya hilirisasi produk perikanan.
"Di sini potensi produksi ikan baik dari sungai dan laut sangat banyak, jadi sangat besar peluang usahanya buat pabrik di sini," ujarnya.
Endri mengungkapkan, digalakkannya sektor investasi hijau atau dalam artian investasi yang fokus pada aspek-aspek lingkungan, sosial, dan tata kelola baik, untuk mengurangi ketergantungan Kalsel pada sektor usaha energi posil.
"Saat ini investasi terbesar masuk di Kalsel masih di bidang pertambangan batu bara, ini bisa habis pada waktunya, karenanya sektor energi terbarukan yang mulai digalakkan," ujarnya.
Untuk target investasi di Kalsel pada tahun 2022 lalu sebesar Rp11 triliun, tercapai lebih 90 persen.[ss]