KALSEL.WAHANANEWS.CO, Banjarmasin - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Bahlil Lahadalia, mengungkapkan bahwa penggunaan mobil listrik di Pulau Kalimantan meningkat sebesar 650 persen atau 6,5 kali lipat pada tahun 2024 dibandingkan dengan tahun 2023.
“Tingkat pemakaian mobil listrik di Kalimantan meningkat dari catat penggunaan Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU), pada 2023 hanya terealisasi 32 SPKLU dan pada 2024 mencapai 209 SPKLU,” kata Bahlil saat meninjau pasokan dan keandalan listrik di PLN ULP Banjarmasin, Kalimantan Selatan, Rabu (19/3/2025).
Baca Juga:
Berikut 9 Tips Aman dan Nyaman Bepergian Jauh Pakai Mobil Listrik
Kemudian untuk transaksi SPKLU, Bahlil mengungkapkan terjadi peningkatan 500 persen, dari 700 transaksi pada 2024, diproyeksikan meningkat menjadi 3.500 transaksi pada 2025, catatan ini berdasarkan perhitungan periode Lebaran 2024-2025.
“Tren pemudik mobil listrik di Kalimantan juga meningkat 500 persen di periode yang sama, pada 2024 sebanyak 203 dan pada 2025 sebanyak 1.015,” tuturnya.
Pada kunjungan kerja di Provinsi Kalsel ini, Bahlil mengungkapkan PLN membangun pangkalan SPKLU dengan jarak antar pangkalan rata-rata 40 kilometer, kinerja ini memastikan pengguna mobil listrik tidak mengalami kesulitan saat mengisi daya mobil listrik.
Baca Juga:
PLN UID Lampung dan EV Kosmik Gelar Sunmori, Finish di SPKLU Metro
Bahkan, kata Menteri Bahlil, PLN menyiapkan sebanyak 1.338 petugas berjaga untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat pengguna mobil listrik.
Berdasarkan catatan PLN, sebaran SKPLU di Kalimantan sebanyak 209 unit yang tersebar pada 167 lokasi terdiri atas, Kalimantan Selatan (51 unit, 30 lokasi), Kalimantan Tengah (25 unit, 19 lokasi), Kalimantan Barat (52 unit, 50 lokasi), Kalimantan Timur (74 unit, 62 lokasi), dan Kalimantan Utara (7 unit, 6 lokasi).
Bahlil mengatakan dalam penggunaannya, PLN memakai aplikasi “PLN Mobile” untuk mencari titik dan lokasi SPKLU di seluruh wilayah Kalimantan.