KALSEL.WAHANANEWS.CO, Banjarmasin - Setelah Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) Sampah Basirih ditutup, penumpukan sampah terjadi di sejumlah Tempat Penampungan Sementara (TPS).
Tidak hanya itu, dampak penutupan TPA itu juga mengakibatkan marak bermunculan TPS liar.
Baca Juga:
Kemenparekraf Gelar Bimtek Peningkatan Kualitas Desa Wisata di Samarinda
Bahkan tumpukan sampah di sejumlah TPS liar tersebut, hingga meluber ke jalan. Akibat sampah menutup sebagian badan jalan, membuat arus lalu lintas terganggu.
Seperti halnya TPS Liar di Jalan Gubernur Soebardjo, sekitar Jembatan Basirih arah menuju luar Kota Banjarmasin, Minggu (9/2/2025).
Bahkan tumpukan sampah di TPS liar tersebut sampai menimbulkan korban jiwa. Seorang pengendara tewas, dalam insiden kecelakaan lalu lintas (lakalantas), Kamis (6/2/2025) lalu.
Baca Juga:
PLN Dorong Pelaku UMKM Beralih ke Kendaraan Listrik
Dikonfirmasi, Kapala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Banjarmasin, Alive Yoesfah Love, tidak menampik hal tersebut.
Menurut Alive untuk sementara waktu pihaknya tidak mungkin mampu, mengurangi TPS liar tersebut.
"Itu pasti, karena pembuangan tidak ada lagi. Sehingga tidak mungkin mengurangi, bahkan malah menambah TPS liar," katanya.
Meski demikian Alive tetap berkomitmen, akan membereskan permasalahan sampah di Banjarmasin.
Dimulai dari membereskan masalah sampah dari hulu, yakni menyediakan 69 tempat pilahan sampah di setiap kelurahan.
Untuk itu Alive mengimbau kepada masyarakat turut berperan aktif, dalam menanggulangi persoalan sampah di Banjarmasin.
Dengan cara melalukan pemilahan sampah secara mandiri dari rumah.
"Jadi pilih lah sampah dari rumah, karena itu memang sudah kewajiban kita dan jangan membuang sampah ke tempat orang lain. Mari kelola sampah dari rumah masing-masing," ucapnya.
Merespons tanggap darurat sampah, Pemko Banjarmasin mencanangkan penyediaan tempat pemilahan sampah di setiap kelurahan.
Upaya penanggulangan sampah di Banjarmasin pascapenutupan TPA Basirih, mulai dilakukan di wilayah Kecamatan Banjarmasin Utara.
Seperti dilakukan di Kelurahan Surgi Mufti, yang menggandeng pihak ke tiga untuk melakukan pembinaan kepada warganya.
Bekerja sama dengan Bank Sampah Larvanesia, Kelurahan Surgi Mufti memberikan materi tentang pembuatan pupuk kompos kepada seleruh Ketua RT.
"Semoga dengan upaya ini, bisa membantu mengurangi persoalan sampah di Banjarmasin," kata Lurah Surgi Mufti, Ahmad Zazuli, Minggu (9/2/2025) petang.
Sosialisasi pembuatan pupuk kompos itu pun tampak mendapatkan respons positif, dari para Ketua RT.
Seperti halnya diungkapkan oleh Ketua RT 1 Kelurahan Surgi Mufti, Yusriansyah. Menurutnya proses pembuatan pupuk kompos dari sampah tidak terlalu sulit.
"Nanti saya coba bikin sendiri dulu, baru kemudian minta respons warga. Apakah mereka mau juga mengerjakannya," ujarnya.
Sementara itu, Direktur Bank Sampah Larvanesia Oka Wahyudi menyebut, bila pembuatan pupuk kompos dilakukan oleh seluruh warga Surgi Mufti, diperkirakan bisa mengurangi 10 persen volume sampah.
Berkaitan hal itu, Oka mengimbau kepada masyarakat untuk lebih menumbuhkan rasa tanggung jawab dalam hal menjaga lingkungan.
"Mari ambil sisi positif dari kondisi darurat sampah saat ini. Sudah saatnya kita menjaga lingkungan ini, bagaimanapun caranya," ucapnya.
[Redaktur: Patria Simorangkir]