WahanaNews-Kalsel | Peringatan Dini BMKG untuk cuaca ekstrem di wilayah Indonesia Senin 3 April 2023. Dari Prakiraan Cuaca hari ini sejumlah kota masih berpotensi besar diguyur hujan lebat disertai angin kencang dan petir.
Salah satunya adalah cuaca Kalimantan Selatan yang berpotensi besar alami hujan lebat disertai petir dan angin kencang.
Baca Juga:
BMKG: Suhu Global 2024 Tembus Batas Krisis, Sinyal Nyata Darurat Iklim
Hal sama pada cuaca Banten dan cuaca Bali yang juga akan mengalami cuaca ekstrem.
Untuk itu masyarakat yang akan beraktifitas luar akan waspada cuaca dengan menyiapkan jas hujan dan payung.
Berikut info peringatan dini cuaca ekstrem dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) pada Senin, 3 April 2023.
Baca Juga:
Musim Kemarau Diwarnai Dua Bibit Siklon Tropis yang Kepung Indonesia
Dikutip dari bmkg.go.id, cuaca ekstrem berpotensi terjadi di beberapa wilayah di Indonesia besok.
Menurut laporan dari BMKG, cuaca ekstrem berpotensi terjadi di 32 wilayah.
Wilayah-wilayah tersebut diperkirakan mengalami hujan lebat disertai petir dan angin kencang.
Cuaca ekstrem tersebut disebabkan karena adanya sirkulasi siklonik yang terpantau di beberapa titik perairan.
Hal ini menyebabkan pertumbuhan potensi awan hujan di beberapa wilayah.
Wilayah yang berpotensi terjadi hujan lebat yang dapat disertai kilat/petir dan angin kencang:
- Aceh
- Sumatera Utara
- Sumatera Barat
- Riau
- Kep. Riau
- Bengkulu
- Jambi
- Sumatera Selatan
- Kep. Bangka Belitung
- Lampung
- Jawa Barat
- Jawa Tengah
- Yogyakarta
- Jawa Timur
- Bali
- Nusa Tenggara Barat
- Nusa Tenggara Timur
- Kalimantan Barat
- Kalimantan Tengah
- Kalimantan Utara
- Kalimantan Timur
- Kalimantan Selatan
- Sulawesi Utara
- Gorontalo
- Sulawesi Tengah
- Sulawesi Barat
- Sulawesi Selatan
- Sulawesi Tenggara
- Maluku Utara
- Maluku
- Papua Barat
- Papua
Siklon Tropis Herman terpantau berada di Samudera Hindia sebelah selatan barat daya Jawa dengan kecepatan angin maksimum 45 knot.
Diperkirakan intensitas Siklon Tropis Herman menurun dalam 24 jam kedepan dan bergerak ke arah Barat menjauhi wilayah Indonesia.
Kondisi tersebut mampu meningkatkan potensi pertumbuhan awan hujan dan ketinggian gelombang laut di sekitar Siklon Tropis tersebut.
Sirkulasi siklonik terpantau di Filipina bagian selatan, NTB dan sekitar perairan Kep.Tanimbar yang membentuk daerah perlambatan kecepatan angin (konvergensi) memanjang di Laut Sulawesi, dan di Jawa Timur.
Daerah konvergensi lain memanjang dari Aceh hingga Sumatera Utara, di Laut Jawa, di Pesisir selatan Jawa Barat, di Sulawesi bagian tengah, di Laut Seram, dan dari Papua Barat hingga Papua serta daerah pertemuan angin (konfluensi) di Sumatera bagian tengah, Maluku Utara, dan Maluku.
Kondisi tersebut mampu meningkatkan potensi pertumbuhan awan hujan di sekitar sirkulasi siklonik dan di sepanjang daerah konvergensi/konfluensi tersebut.[ss]