WahanaNews-Kalsel | PT PLN (Persero) menyampaikan bahwa pemenuhan pasokan batu bara untuk Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) telah sesuai rencana.
Pasokan batu bara di 17 pembangkit yang sebelumnya dalam kondisi kritis, kini rata-rata telah mencapai 15 hari operasi (HOP).
Baca Juga:
Era Energi Terbarukan, ALPERKLINAS: Transisi Energi Harus Didukung Semua Pihak
Oleh karena itu, PLN optimistis dapat menjaga keandalan suplai listrik ke pelanggannya.
"Kondisi sistem kelistrikan di seluruh Indonesia dalam kondisi cukup," ujar Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo dalam keterangan di Jakarta, Jumat.
Darmawan menjelaskan dukungan pemerintah dan seluruh stakeholders membuat suplai batu bara ke pembangkit mampu terpenuhi sesuai rencana.
Baca Juga:
Urgensi Krisis Iklim, ALPERKLINAS Apresiasi Keseriusan Pemerintah Wujudkan Transisi Energi Bersih
Ia berjanji akan berupaya maksimal menjaga pasokan batu bara untuk bahan bakar pembangkit listrik melalui pengamanan berlapis.
"PLN telah melakukan perubahan paradigma dalam monitoring dan pengendalian pasokan batu bara, yang semula berfokus pada pengawasan di titik bongkar menjadi berfokus di titik muat," jelas Darmawan.
"Jika ada potensi kegagalan pasokan karena ketersediaan batu bara maupun armada angkutannya akan dapat dideteksi lebih dini dan corrective action dapat dilakukan as early as possible, sehingga kepastian pasokan dapat lebih terjaga," tambahnya.