Menteri tenaga listrik India bulan lalu meminta negara bagian untuk terus mengimpor batubara selama tiga tahun ke depan dengan alasan kekurangan batubara domestik dan permintaan yang lebih tinggi.
Kementeriannya juga telah mengeluarkan undang-undang darurat dalam upaya untuk memulai kembali pembangkitan di beberapa pembangkit listrik yang menganggur yang dimaksudkan untuk menggunakan batubara impor dan tidak beroperasi karena alasan keuangan.
Baca Juga:
Ratu Batu Bara Tan Paulin Diperiksa KPK di Kasus Rita Widyasari
Harga batubara global telah mendingin dari rekor tertinggi minggu ini.
Tapi, harga komoditas energi ini tetap tinggi dibandingkan dengan level 2021 karena kekhawatiran krisis pasokan menyusul keputusan Uni Eropa untuk melarang impor batubara dari Rusia setelah invasi ke Ukraina.
Coal India yang dikelola negara, penambang batubara terbesar di dunia, menyumbang 80% dari produksi India dan ingin meningkatkan produksi tahunannya sebesar 60% menjadi 1 miliar ton pada tahun 2024.
Baca Juga:
KPK Ungkap Eks Bupati Kukar Dapat US$5 per Matrik Ton dari Perusahaan Batu Bara
India juga memiliki rencana besar untuk menghasilkan lebih banyak listrik dari sumber terbarukan seperti matahari dan angin. Tetapi para ahli mengatakan negara berkembang belum siap untuk mengurangi penggunaan batubara. [Ss]