General Manager PLN UID Kalselteng, Muhammad Joharifin mengatakan, layanan "Captive Power Acquisition" merupakan pilihan tepat pelanggan dengan bersedia mengalihkan penggunaan listrik mandiri dari pembangkitnya ke listrik PLN yang lebih efisien dan andal.
"Dukungan PLN menyediakan pasokan listrik yang andal tentunya dapat mendorong pertumbuhan iklim bisnis dan industri yang saat ini sedang berkembang di Kalimantan sebagai Ibu Kota Negara Baru," ucap Joharifin.
Baca Juga:
Keandalan Listrik Bali Kelas Dunia dan Jarang Alami Gangguan, ALPERKLINAS Sebut 'Blackout Listrik Bali' Bukan Human Error
Dikatakan, data per 7 Juli 2023, sistem kelistrikan interkoneksi PLN antara Kaltim-Kalsel-Kalteng saat ini memiliki surplus daya mampu mencapai 429 megawatt, sehingga siap mendukung tumbuh kembang iklim usaha yang ada di Kalimantan.
"PLN siap mendukung pertumbuhan industri yang semakin berkembang, sejalan misi PLN mengupayakan tenaga listrik menjadi pendorong kegiatan ekonomi dan menjadikan tenaga listrik sebagai media untuk meningkatkan kualitas kehidupan masyarakat," tutur Joharifin.
Ditambahkan, melalui potensi besar pada sektor industri dan bisnis di Kalimantan, PLN akan terus berupaya meningkatkan keandalan suplai listrik ke pelanggan sehingga lebih baik dan maksimal.
Baca Juga:
ALPERKLINAS Sebut 'Power Wheeling' Momok Buat Konsumen Listrik di Indonesia
"Kami berupaya maksimal memberi pelayanan suplai tenaga listrik terbaik mendukung operasional perusahaan, sehingga anda (pelanggan) fokus bisnisnya, kami urus listriknya," katanya.[ss]